Pada tahun ini, tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional adalah 'Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!'. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengenang organisasi pelopor kebangkitan nasional, Boedi Oetomo.
"113 tahun yang lalu, kelahiran Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan Indonesia yang pertama menjadi awal dari perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan," dalam acara Indonesia Makin Cakap Digital secara daring, Kamis 20 Mei 2021.
Menurut Nadiem, untuk merefleksikan kembali makna dari kebangkitan nasional, semua pihak perlu bergandeng tangan. Khususnya, dalam peningkatan pemanfaatan teknologi digital.
"Saat ini, kita perlu bersama-sama merefleksikan kembali makna dari kebangkitan nasional. Bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dengan perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar dengan bahagia dan merdeka," tutur dia.
Baca: Nadiem: Beban Administrasi Guru Penghambat Peningkatan Mutu Pendidikan
Boedi Oetomo (Budi Utomo) disebut sebagai organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah. Maka, tanggal berdirinya Boedi Oetomo, yakni 20 Mei 1908, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Boedi Oetomo didirikan oleh beberapa siswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) atau sekolah dokter untuk bumiputera. Sekolah ini merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).
Beberapa tokoh pendiri Boedi Oetomo antara lain Soetomo, Soeraji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan lainnya. Pendirian Boedi Oetomo dapat diwujudkan berkat gagasan Wahidin Soedirohoesodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News