"Buta aksara adanya di desa-desa miskin, utamanya pada ibu-ibu," kata Harris Iskandar dalam acara Taklimat Media di kantor Kementerian Pendidikan, dan Kebudayaan (Kemdikbud), Senayan, Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Dia mengatakan kemiskinan berkaitan dengan kebutaaksaraan, yang juga harus dituntaskan.
"Kalau kita mau tuntaskan kebutaaksaraan, kita juga harus tuntaskan kemiskinan," tuturnya.
Sebagai upaya penuntasan buta aksara, Harris menuturkan, pihaknya mengadakan gerakan pemberdayaan perempuan mandiri untuk belajar berwirausaha bagi kaum perempuan. Pendekatan itu dilakukan, untuk menarik minat ibu rumah tangga belajar, agar melek aksara.
"Dari data kami, antara buta aksara, dan kemiskinan berkelindan hampir sama," ujar Harris seperti dikutip dari Antara.
Baca: 3,3 Juta Penduduk Masih Buta Aksara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merumuskan upaya penuntasan buta aksara, dengan memprioritaskan pada kabupaten, dan kota dengan persentase buta aksara di atas empat persen, komunitas adat terpencil, dan khusus serta daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Selain itu Kemendikbud juga melakukan peningkatan kapasitas, dan kompetensi tutor pendidikan keaksaraan, mendiversifikasikan layanan program, dan memangkas birokrasi layanan program melalui aplikasi daring sibopaksara.kemdikbud.go.id.
Saat ini, ada sekitar 3.000-an tutor yang berperan dalam menuntaskan kebutaaksaraan yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun upaya, penuntasan buta aksara di Indonesia antara lain pembangunan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Gerakan Indonesia Membaca, Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, dan Kampung Literasi.
Harris mengatakan, pihaknya juga mendirikan, dan menguatkan Taman Bacaan Masyarakat, salah satunya dengan memberikan donasi buku dari Kemendikbud meningkatkan gairah masyarakat untuk membaca buku. Lebih lanjut dia menuturkan rendahnya minat baca buku warga bukan sepenuhnya karena mereka tidak memiliki keinginan untuk membaca, namun
karena ketersediaan buku yang kurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News