"Kami berupaya menghadirkan layanan pendidikan yang inklusif. Di sejumlah SMK peserta didik berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi dan mengasah keahlian sesuai dengan minatnya," kata Nadiem dalam acara Unite for Education 2023: Konferensi The Future of Vocational Education and Inclusivity di Jakarta, Selasa, 7 Maret 2023.
Nadiem mencontohkan siswa difabel di SMKN 8 Solo diberikan kesempatan mengembangkan potensi di bidang seni. Hal ini, kata dia, menjadi salah satu esensi dari Merdeka Belajar.
Nadiem menyebut hal itu juga bagian dari hadirnya SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). SMK PK memberikan paradigma baru bagi satuan pendidikan.
"Akhirnya, guru berubah, bukan asal belajar, tapi nanya minat dan spesialisasi peserta didik. Itu paradigma luar biasa powerfull yang dapat mengubah potensi dari masing-masing anak-anak di sekolah vokasi kita," sebut Nadiem.
Nadiem mengatakan kerja sama satuan pendidikan vokasi dengan mitra industri juga telah membuktikan perannya dalam menguatkan inklusivitas di masyarkat. Contohnya, di Polteknik Elektronika Surabaya dan Yayasan Pendidikan Anak Cacat yang merancang alat rangsang fungsi syaraf untuk pasien paralisis tangan.
"Ini semua ada kolaborasi dengan industri. Ini tentunya mendorong misi sosial dari berbagai transformasi. Beberapa praktik baik tersebut menunjukkan sekolah-sekolah kita, generasi muda kita punya sumbangsih luar biasa dalam mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif," ujar dia.
| Baca juga: Mengenal Sekolah untuk Anak Disabilitas: SLB dan Sekolah Umum, Mana Lebih Baik? |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News