Melihat fakta Asia adalah benua dengan jumlah populasi terbesar di dunia, secara kausalitas Asia berpotensi menjadi negara yang mengalami kesenjangan sosial terbesar pula.
Mengutip laman fisipol.ugm.ac.id, sebagai upaya respons terhadap isu kesenjangan sosial, pihak Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fisipol UGM mengadakan International Conference bertema “Social Development in Asia”.
Salah satu usulan dari narasumber, Nurhadi, Wakil Dekan Fisipol UGM, untuk mengatasi kesenjangan sosial yang hampir merata dibandingkan dengan kesejahteraannya adalah mengubah paradigma negara-negara di kawasan Asia agar lebih fokus untuk value based development sebagai pendekatan dalam penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) di Asia ketimbang fokus pembangunan yang berbasis target.
Sebelum melangkah lebih jauh ke arah solusi pemecahan kesenjangan soosial, sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian, penyebab, dampak, dan contohnya agar dapat mengidentifikasi celah kekurangan dari kesenjangan sosial yang ada.
Berikut pengertian, bentuk, dan contoh kesenjangan sosial yang dilansir dari laman dosensosiologi.com:
Pengertian Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial merupakan bentuk ketidakharmonisan dalam kehidupan masyarakat dengan munculnya faktor ketimpangan dalam segi ekonomi, unsur budaya, sosial, dan lain-lain yang berpotensi merusak keteraturan sosial di masyarakat.Sementara itu, menurut ahli kesenjangan sosial adalah:
- William Ogburn berpendapat kesenjangan sosial merupakan perubahan sosial yang meliputi seluruh unsur masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain dengan kaitan ini munculpembagian struktur sosial dan peran sosial yang beragam
- Mochammad Aprianto (2020) berpendapat kesenjangan sosial adalah citra fakta sosial terhadap ketidakharmonisan atas hak yang dimiliki oleh orang kaya dan miskin dalam beberapa bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan pelayanan
Bentuk Kesenjangan Sosial
1. Ekonomi
Kesenjangan sosial dalam bentuk ekonomi termasuk dominan. Faktor ini seakan menjadi penentu nasib status sosial di masyarakat. Misal, pendapatan yang lebih yang dimiliki seseorang berarti status sosialnya baik, begitu sebaliknya, pendapatan yang kurang berarti seseorang memiliki status sosial yang biasa.Nasib kesenjangan sosial pada faktor ekonomi yang menimpa seseorang menjadi penyebab masyarakat terpacu untuk meningkatkan kualitas sosialnya, baik dengan cara positif seperti wirausaha, atau dengan cara negatif seperti pencurian, penipuan, hingga korupsi.
Contoh dari kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas dengan menengah ke bawah. Biasanya yang menengah ke bawah akan diperlakukan agak belakangan dalam antrian.
2. Budaya
Kesenjangan sosial dalam lingkup nudaya biasanya terjadi antarbudaya di dunia. Budaya yang memiliki rekam jejak eksistensi yang baik akan mendapat antusias tinggi dari masyarakat, sedangkan bagi yang budayanya kurang eksis maka akan terjadi penolakan.Contoh dari kesenjangan ini adalah internalisasi budaya K-Pop yang berasal dari Korea Selatan. Masyarakat dunia akan menerima dengan penuh hati karena citra yang digambarkan selama ini terhadap K-Pop adalah baik.
3. Lingkungan Alam
Kesenjangan sosial di sektor lingkungan alam mencakup Sumber Daya Alam antarwilayah yang berbeda. Biasanya, latar belakang keserakahan manusia yang ingin menghabiskan SDA akan menghabiskan seluruh kekayaannya tanpa mewariskan ke generasi penerus.Contoh dari kesenjangan sosial ini adalah daerah Afrika yang mempunyai SDA melimpah, tapi buruk dalam sistem kelolanya. Hal ini menarik perhatian pihak luar Afrika untuk menghabiskan SDA di sana tanpa menyisakan untuk masyarakat luas.
4. Psikologis
Kesenjangan sosial psikologis yang dimaksud adalah berhubungan erat dengan perasaan. Perasaan yang bimbang, seperti ingin cepat kaya atau takut miskin menjadi kendala besar.Dampak yang dihasilkan dari kesenjangan sosial ini adalah stres, gila, dan putus asa. Maka dari itu, kesenjangan sosial tipe ini sangat merugikan diri sendiri menurut para ahli.
Contoh dari kesenjangan sosial ini adalah dalam perusahaan yang sama-sama berorientasi pada keuntungan perusahaan. Hanya saja pekerja lebih mempertimbangkan titik aman saat bekerja, sedangkan pimpinan akan mengambil resiko lebih besar.
Contoh Kesenjangan Sosial
1. Sosial ekonomi
Contoh kesenjangan sosial ini adalah orang yang memiliki perekonomian baik akan mendapat fasilitas yang baik, sedangkan yang standar perekonomiannya rendah akan mendapat pelayanan yang kurang baik.2. Sosial pendidikan
Orang yang berlatar belakang pendidikan terakhir S1/S2/S3 akan lebih mudah mendapat pekerjaa dibanding orang yang hanya lulusan sekolah menengah. Tak jarang mereka yang tidak berpendidikan timnggi akan mendapat diskriminasi di masyarakat.3. Sosial budaya
Budaya yang dimiliki oleh suatu negara bereputasi baik dan mudah diikuti masyarakat, maka akan mendapat posisi di hati masyarakat dan mudah diterima, seperti K-Pop.4. Sosial kesehatan
Sektor kesehatan biasanya terdapat kesenjangan bagi mereka yang ekonominya kurang mampu karena tidak mendapat pengobatan yang optimal, sedangkan bagi orang yang kaya akan mendapat fasilitas berobat yang memadai.Selain itu, ada juga penyebab yang mempengaruhi kesenjangan sosial. Hal ini seperti yang dikutip dari laman ruangguru.com.
Penyebab Kesenjangan Sosial
1. Ketidaksiapan menerima perubahan
Dalam kehidupan sehari-hari pasti akan menemukan hal baru yang lebih menantang. Namun, kehadiran perkembangan media informasi bisa memunculkan sikap tidak siap menerima perubahan. Terkait hal ini mencakup dua faktor, yaitu:Faktor Kultural
Ketidaksiapan masyarakat menghadapi kompetisi di era industri digital dapat membuat seseorang sulit bersaing dan semakin tertinggal. Misal, zaman sekarang sudah banyak toko yang beralih dari pasar nyata kemudian mengembangkan penjualannya menjadi pasar daring.Dari fakta ini, banyak pedagang yang kalah saing menghadapi peralihan pasar. Mereka yang gagap akan perkembangan akan tertinggal dengan pihak yang lebih pandai memanfaatkan pasar yang ada. Lebih parah lagi, toko yang tidak bisa beradaptasi akan mengalami gulung tikar.
Faktor Struktural
Berdasar survei penetrasi pengguna internet di Indonesia dari 2019 hingga 202 (Q2) yang dihimpun oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI 1), total pengguna internet masyarakat Indonesia mencapai 196,7 juta dengan penetrasi 73,3% dari seluruh populasi Indonesia sekitar 266,9 juta. Data ini menunjukkan bahwa 70,2 juta penduduk Indonesia belum merasakan kehadiran internet.2. Kebijakan pembangunan yang kurang tepat
Pembangunan yang kurang tepat maksudnya adalah pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak memenuhi unsur pemenuhan kebutuhan ekonomi, mengurangi ruang hijau terbuka, hingga mengusir penduduk lokal dari rumahnya.Dalam upaya pembangunan infrastruktur harusnya lebih memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan menimbang ulang asas manfaat dari pembangunan yang direncanakan.
3. Tingkat pertumbuhan yang tidak merata
Pertumbuhan yang tidak merata bisa kita cek dari kondisi demografi antara perkotaan dan perdesaan. Kondisi ini mengindikasikan segala aspek yang berhubungan dengan jumlah penduduk, komposisi penduduk, serta persebaran penduduk.Perbedaan kondisi sosial dan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan turut menyebabkan pertumbuhan yang tidak merata. Contoh, di perkotaan cenderung mempunyai populasi penduduk yang banyak, sedangkan perdesaan penduduknya sedikit. Adapun tenaga kerja yang dimiliki perkotaan berlatar belakang pendidikan yang tinggi, sedangkan perdesaan kualitas pendidikannya cenderung rendah. Lapang pekerjaan di perkotaan juga beragam, sedangkan perdesaan lapangan pekerjaannya sempit.
4. Institusi politik dan ekonomi yang cenderung eksklusif
Sikap eksklusif yang dianut elite politik cenderung serakah dan tidak transparan. Kekuasaan yang dimiliki juga bisa saja disalahgunakan, sehingga muncul praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sementara, sikap inklusif yang menjadi oposisinya berusaha memahami perspektif orang lain terhadap perbedaan.5. Adanya bias akibat globalisasi
Globalisasi berperan memudahkan dalam pekerjaan. Namun, persyaratan di era globalisasi ini akan memberikan pembeda antara kalangan yang terampil dengan yang gagap. Bagi mereka yang terampil, maka akan menguasai teknologi dengan mudah, sedangkan yang gagap akan mengalami ketimpangan.Setelah memahami konsep dasar kesenjangan sosial dan tantangannya, akan mudah menemukan solusi pemecahan yang terlanjur menjamur di masyarakat saat ini. Pesan konstitusi sangat nyata mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejatinya perubahan dalam tingkat global tidak bisa terlaksana apabila penanganan dalam tingkat lokal belum teratasi. (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Propaganda Adalah: Pengertian dan Tujuannya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News