Husein Bin Ja'far Al Hadar dalam ceramahnya mengangkat tentang “Motivasi Mahasiswa untuk Membangun dan Membangkitkan Empati Generasi Muda untuk Pembangunan Umat di Desa”. Pria yang akrab disapa Habib Jafar ini mengatakan MMD merupakan substansi mahasiswa di mana mahasiswa tidak hanya menjadi sebuah 'menara gading' tapi juga ada sumbangsih nyata berupa pemikiran kritis di masyarakat.
"Kita ingin MMD menjadi suatu momentum bagi mahasiswa untuk menumbuhkan sensitivitas mereka di tengah masyarakat . Problem generasi cerdik cendekia saat ini mereka cenderung menjadi menara Gading yg tdk memiliki kontribusi sosial dan cultural, yang hanya mengisi jurnal dan kampus dan tdk memiliki manfaat signifikan bagi masyarakat luas," katanya.
Senada dengan Habib Jafar, Ketua Program MMD 1.000 Desa Sujarwo mengatakan kegiatan tersebut sebagai sarana bagaimana mahasiswa mengabdikan diri dan juga belajar dari masyarakat mengambil kearifan lokal nilai-nilainya.
"Kita mem-broadcast yang baik dari desa sehingga bisa membangun Indonesia mulai desa menuju 2045 Indonesia emas. Nilai baik kita kuatkan ada yg kurang kita tambahi dengan pemikiran kritis yang membangun dari mahasiswa bersama dosennya," katanya.
Sujarwo menambahkan, dalam kegiatan MMD ada sekitar 13.600 mahasiswa, dengan 500 dosen pendamping lapangan, dan 160 dosen tematik untuk pembekalan dan penguatan progam-program yang disusun oleh adik-adik mahasiswa, dosen, dan masyarakat secara bersama sama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: UB Gandeng Kampus di Jepang Dirikan Pusat Penelitan Robotika dan AI |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News