enteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
enteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Nadiem Ungkap Ada Bentrokan Kultur Generasi Boomer dengan Gen Z di Kemendikbudristek

Ilham Pratama Putra • 02 Oktober 2024 17:09
Bali: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut sangat penting membangun kerja sama antara pemerintah dengan tim teknologi untuk membangun ekosistem pendidikan. Ia mengungkap tantangan yang dihadapi saat membangun ragam platform maupun aplikasi pendukung pembelajaran.
 
Nadiem membentuk tim teknologi di kementeriannya bukan sekadar penyedia layanan atau vendor. Tetapi, sebagai mitra pemikiran yang setara dengan pemerintah.
 
Saat mendorong kolaborasi yang setara itu muncul persoalan antara tim di pemerintahan dengan tim teknologi. Ia menyebut persoalan muncul karena ada perbedaan generasi.

Nadiem menyebut kondisinya adalah birokrat di pemerintah sebagian besar generasi boomer. Sedangkan, tim teknologi diisi oleh milenial dan gen z.
 
"Yang sangat menantang bahwa mereka (tim teknologi) akan melayani generasi yang kebanykan dari Direktorat Jenderal dalam kategori boomer dan di tim teknologi terutama milenial dan gen Z," beber Nadiem dalam sambutan pemaparan pada Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) di Sanur, Bali, Rabu, 2 Oktober 2024.
 
Bahkan, ia mengatakan hal ini serupa bentrokan antarkultur di setiap generasi. Nadiem menyebut hal ini menjadi tantangan yang harus ia selesaikan.
 
"Bentrokan kultur antara keduanya di awal adalah salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi," ungkap dia.
 
Ia menyebut sulit bagi generasi boomer di Kemendikbudristek melihat anak muda sebagai mitra setara. Sebab, generasi muda dicap tidak tahu tentang pendidikan.
 
"Di lain sisi pihak pemerintah memiliki pengetahuan institusional tentang apa yang terjadi di bidang pendidikan," jelas dia.
 
Pada sisi lain, sulit bagi tim teknologi memahami dan berbicara dengan tim pemerintahan yang birokratis. Hal ini diperumit kebanyakan orang di tim pemerintahan tidak memahami cara produk teknologi dibangun.
 
"Jadi di gap generasi itu saya di sana memediasi, memberikan argumen, debat, untuk memproses kolaborasi antar tim ini. Sampai akhirnya mereka menemukan misi yang sama. Di mana kolaborasi ini memiliki tujuan untuk menyukseskan kebijakan strategis," ujar Nadiem.
 
Baca juga: Nadiem Keluhkan Ratusan Aplikasi Bidang Pendidikan Tidak Bermanfaat 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan