Implementasi pembelajaran itu akan ditanggung oleh pemerintah. Melalui intervensi dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP).
"Implementasi pembelajaran mendalam, coding dan kecerdasan artifisial akan didukung melalui intervensi pembiayaan dari dana BOSP," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani dalam acara dengan Fortadik, dikutip Sabtu, 7 Juni 2025.
Adapun dana BOSP yang digunakan adalah BOSP kinerja. Meski begitu sekolah diharapkan mampu melakukan penyesuain pemanfaatan dana BOSP Reguler.
"Penyesuaian pemanfaatan dana BOSP reguler untuk mendukung kebijakan terbaru," tutur dia.
Saat ini penerapan Deep Learning sedang memasuki tahap ujicoba, atau pilot project. Tahap ini akan berlangsung selama satu tahun.
"Untuk implementasi Deep Learning, 2025 sampai 2026 ini pilot project," ujarnya.
Fokus utama dalam pilot project ini adalah persiapan dan uji coba melalui penyusunan naskah akademik, sosialisasi, bimbingan teknis. Kemudian akan ada pelaksanaan pilot project di sekolah percontohan.
Pada tahun 2026-2028, Deep Learning akan diperluas. Implementasi Deep Learning ditargetnya tercapai 14-80 persen secara nasional.
Baca juga: Deep Learning Bakal Diterapkan Bertahap di Sekolah, Begini Alurnya |
"Kami berharap dukungan di UPT-UPT provinsi untuk melakukan implementasi ini," sebutnya.
Pada tahun 2028-2030 penerapan deep learning diharapkan menyeluruh. Di mana target penerapannya 80-100 persen sekolah. Pada tahap ini, pihaknya ingin memastikan keselarasan kurikulum, asesmen dan praktik pembelajaran sesuai konsep deep learning.
"Evaluasi menyeluruh juga dilakukan dan sistem penjaminan muti dilihat secara konsisten untuk memastikan kualitas dan dampak program dalam meningkatkan kualitas pembelajaran," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News