Dari babak penyisihan, dipilih tujuh tim terbaik untuk berlaga pada malam Grand Prix di Esplanade Hall, yaitu:
- One Voice Spensabaya SMPN 1 Surabaya (Indonesia)
- Padjadjaran University Choir-Bandung (Indonesia)
- Sonitus Caeli Youth Choir-SMA Pangudi Luhur Jakarta (Indonesia)
- Petra Christian University Choir-Surabaya (Indonesia)
- Eunoia Junior College Choir (Singapore)
- Shanghai Little Star Choir (Cina)
- Sola Gratia Chorale (Filipina)
Berikut perolehan medali emas tim Indonesia:
- A2 oleh One Voice Spensabaya dan Sonitus Caeli Youth Choir
- A3 oleh Petra Christian University Choir
- B1 oleh Libels Voice Youth Choir
- B2 oleh Petra Christian University Choir
- B3 oleh Nafiri Choir GPIB Paulus Jakarta, North Sulawesi GMIM Youth Choir, Paduan Suara Gita Swara Jaya, dan Padjadjaran University Choir
- F oleh Libels Youth Choir, Smamda Voice, dan Petra Christian University Choir
- S oleh North Sulawesi GMIM Youth Choir, Paduan Suara Gita Swara Jaya, dan Padjadjaran University Choir
Pada malam Grand Prix, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran tampil luar biasa dengan menampilkan Fajar dan Senja II oleh Ken Steven dan Malin arr. Budi S Utomo. Disusul penampilan luar biasa Universitas Kristen Petra yang membawakan Soleram arr. Ily Matthew dan Pal-So-Seong oleh Hyowon Woo.
Paduan suara Sonitus Caeli Youth Choir (SMA Pangudi Luhur) mengejutkan penonton dengan penampilan Ikimilikiliklik oleh Tobin Stokes dan Tari Sanghyang Dedari arr. Agustinus Bambang Jusana. Tak kalah mempesona, penampilan One Voice SMP 1 Surabaya yang menampilkan Panta Rhei oleh Jim Papoulis arr. Francisco J Núñez dan Luk Luk Lumbung arr. Budi Susanto.
“Visi dan Misi saya adalah untuk memberi warna lain di dunia paduan suara Indonesia, karena dulu saya sampai ketiduran ketika menonton paduan suara,” beber Konduktor One Voice Spensabaya, Dinar Primasti.
Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga angkatan 2002 itu ingin lebih banyak orang tahu kalau paduan suara tidak membosankan. "Jadi bisa dinikmati juga seperti musik-musik pada umumnya,” ucap peraih penghargaan Konduktor Terbaik pada festival ini.
Singapore International Choral Festival (SICF) merupakan festival paduan suara lokal dan regional tahunan yang diadakan sejak 2014. SICF menjadi wadah pertemuan bagi konduktor dan paduan suara dari berbagai negara.
Pemenang SICF 2024 akan maju menjadi representasi SICF pada 4th Asia Choral Grand Prix Champion di Singapura pada 2025. Dalam sejarahnya, SICF selalu mendatangkan pakar paduan suara dari seluruh belahan dunia sebagai panel juri.
Tahun ini, SICF memperkenalkan 11 juri kompeten, beberapa di antaranya adalah Jonathan Velasco asal Filipina yang telah memenangkan banyak kompetisi paduan suara di Eropa dan Filipina.
Kemudian, Elisenda Carrasco i Ribot asal Spanyol, seorang konduktor yang telah menuntaskan seluruh komposisi musik level tertinggi. Elisenda juga mengajar dan memimpin paduan suara anak selama 30 tahun.
Baca juga: Menyatukan Kebinekaan, Merdu dan Padu ala Gita Bahana Nusantara |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id