Dilansir dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Plt. Deputi Bidang SDM Iptek, Edy Giri Rachman Putra mengatakan, pada tahun akademik 2022/2023, BRIN mengeluarkan kebijakan biaya kuliah nol rupiah untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik Teknologi Nuklir. Melalui kebijakan ini diharapkan para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan riset semakin banyak.
“Diharapkan dengan kebijakan ini mahasiswa Politeknik akan lebih banyak terlibat dalam kegiatan riset yang dilakukan BRIN dalam rangka penguatan kapasitas, baik dari sisi akademik maupun keterampilan. Sekaligus juga bentuk implementasi merdeka belajar, sehingga pembelajaran dapat lebih banyak dilakukan di luar kampus,” jelas Edy.
Cakupan biaya kuliah nol rupiah
Plt. Direktur Politeknik Teknologi Nuklir, Muhtadan menjelaskan, cakupan kebijakan biaya kuliah nol rupiah sebagai berikut:- Biaya pendaftaran
- Uang kuliah setiap semester selama studi di Politeknik Teknologi Nuklir.
Kebijakan ini dilaksanakan dengan menyediakan seluruh biaya operasional penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh mahasiswa di Poltek Nuklir, sehingga mahasiswa tidak perlu mengeluarkan biaya yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan selama masa studi. Melalui kebijakan ini, lanjut Muhtadan, BRIN mengajak para talenta muda untuk dapat melanjutkan pendidikan di bidang ketenaganukliran.
“Politeknik Teknologi Nuklir mengajak talenta muda untuk bergabung menjadi mahasiswa dengan melalui program kuliah nol rupiah selama studi,” kata Muhtadan.
Mendapat sertifikat dan kesempatan beasiswa
Para mahasiswa nantinya akan dibekali sertifikat kompetensi tambahan seperti:- Petugas proteksi radiasi (PPR) Industri dan Medik
- Operator perangkat NDT (Radiografi dan UT).
Selain itu, mahasiswa Politeknik Nuklir akan diberikan kesempatan untuk menjadi research assistant pada pusat penelitian di BRIN. Lalu alumni Poltek Nuklir juga mendapat kesempatan untuk mengambil beasiswa Degree by Research untuk jenjang S2 hingga S3 dengan biaya dari BRIN.