Kuasa hukum korban, Tumbu Aritonang, mengungkapkan Putu adalah siswa berprestasi. Dia aktif dalam kegiatan marching band di sekolah.
"Putu ini siswa berprestasi, dia ini mayoret di dalam bandnya itu," ungkap Tumbu dalam Live Instagram @medcom.id dikutip Rabu, 8 Mei 2024.
Putu juga merupakan salah satu kandidat penerima beasiswa. Bahkan, Putu bakal mengikuti pertukaran pelajar.
Tumbu menyebut saat kejadian, Putu ingin melindungi teman-temannya. "Dalam kronologi, Putu mengajukan diri untuk maju ketika seniornya bertanya siapa yang paling kuat. Lalu dia yang menjadi korban," ungkap Tumbu.
Dia mendesak kronologi sebenarnya penganiaayn terhadap Putu diungkap. Termasuk, bentuk penganiayaan yang diterima Putu.
"Apa benar cuma dipukul ulu hati saja? Kok ada memar sekujur tubuh. Banyak pertanyaan yang harus menjadi jernih agar keluarga korban tidak bertanya-tanya," tegas dia.
Baca juga: Kuasa Hukum Desak Peran 4 Senior Lain di Kasus Penganiayaan Siswa STIP Diselidiki |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News