Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS), Ganjar Kurnia. DOK Unpad
Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS), Ganjar Kurnia. DOK Unpad

Sundadigi, Upaya Selamatkan Kebudayaan Sunda Lewat Platform Digital

Renatha Swasty • 18 Januari 2024 13:21
Jakarta: Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS) Universitas Padjajaran (Unpad), Ganjar Kurnia, mencatat ada 100 media massa berbahasa Sunda atau media yang membahas kebudayaan Sunda yang pernah terbit. Sayangnya, tidak banyak orang Sunda yang tahu atau bahkan pernah melihat rupa dari media tersebut.
 
Minimnya arsip menjadikan banyak media benar-benar punah. Selain itu, ada pula puluhan ribu buku tentang Sunda, buku pelajaran, rekaman suara, gambar, hingga dokumen penting tentang Sunda sejak masa kolonial.
 
Sebagian tersimpan di museum, perpustakaan, ataupun koleksi pribadi. Namun, banyak pula yang kondisinya hancur termakan usia atau bahkan hilang sama sekali.

“Ini merupakan (salah satu) kekayaan Sunda yang zaman sekarang sudah mulai berkurang terus,” kata Ganjar saat menjadi pembicara pada Seminar “Sunda Digital Pikeun Ngarojatkeun Pangajaran Basa Sunda” dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Januari 2024.
 
Ganjar menyayangkan berkurangnya arsip-arsip, tradisi, hingga kesenian Sunda akibat perkembangan zaman. Dia menyebut perlu upaya kuat agar hilangnya arsip sejarah tersebut masih bisa meninggalkan jejak.
 
PDPBS Unpad berupaya melindungi kebudayaan Sunda karena kebudayaan merupakan ciri peradaban. Hal ini juga termasuk dalam upaya pelindungan kebudayaan sesuai UU Pemajuan Kebudayaan. Aktivitas yang dilakukan berupa inventarisasi arsip, digitasi ke format digital, serta disimpan dalam database digital.
 
“Ada lebih dari 1 juta halaman sudah didigitalisasi PDPBS. Akan tetapi, bahan-bahan lainnya (diyakini) masih banyak,” beber Ganjar.
 
Setelah digitasi, PDPBS Unpad juga melakukan pengembangan berupa kajian riset dan penyediaan materi untuk pembinaan dan pengajaran bahasa Sunda dalam bentuk digital.
 
“Jadi, setelah dikumpulkan, bahan-bahannya dikembalikan lagi ke masyarakat untuk dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian dan pengajaran untuk siswa sekolah,” ucap dia.

Sundadigi

Salah satu media yang telah dikembangkan PDPBS Unpad adalah aplikasi Sundadigi. Aplikasi berbasis website dan seluler di platform Android tersebut hadir sebagai upaya penyelamatan dan pendokumentasian budaya Sunda ke dalam bentuk digital yang mudah diakses masyarakat.
 
Aplikasi ini juga menjadi platform rujukan untuk bahasa dan budaya Sunda yang dikemas interaktif, lengkap, dan mudah diakses semua kalangan. Ganjar memaparkan aplikasi Sundadigi memiliki berbagai fitur.
 
Fitur yang ditawarkan antara lain tanya pekerjaan rumah (PR), pelajaran bahasa, tata bahasa praktis, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus Sunda, kamus medis, tubuh kita, aksara Sunda, dan penerjemah.
 
Selain itu, ada pula fitur premium berbayar untuk mengakses berbagai konten tanpa batas. Ganjar mengakui pengembangan aplikasi Sundadigi masih belum optimal.
 
Namun, aplikasi ini menjadi satu-satunya platform digital yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengakses dan mempelajari bahasa maupun beragam kekayaan budaya Sunda. Aplikasi ini sudah dikunjungi oleh 32.000 pengunjung sejak diluncurkan pada September 2023.
 
Baca juga: Digitalisasi, Upaya Selamatkan Kebudayaan Sunda

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan