Facocat, pasir kucing ramah lingkungan buatan mahasiswa ITS. DOK ITS
Facocat, pasir kucing ramah lingkungan buatan mahasiswa ITS. DOK ITS

Mahasiswa ITS Bikin Facocat, Pasir Kucing Ramah Lingkungan

Renatha Swasty • 28 Februari 2024 21:12
Jakarta: Tak sedikit masyarakat Indonesia memelihara kucing. Hal ini mendorong tim mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan pasir kucing ramah lingkungan bernama Facocat.
 
Ketua tim Kalinda Ayu Prasasti mengungkapkan inovasi ini lahir karena mayoritas bahan dasar pasir kucing bersifat karsinogenik dan tentunya berbahaya bagi kucing.
 
“Oleh karena itu, kami mencoba memanfaatkan sabut kelapa dan abu layang (fly ash) yang lebih ramah lingkungan pada pembuatan pasir untuk kucing ini,” beber Kalinda dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2024.

Kalinda menjelaskan sabut kelapa memiliki kandungan selulosa yang berpotensi diolah menjadi arang aktif. Berdasarkan analisis, ditemukan arang aktif mempunyai pori-pori terbuka sehingga daya penyerapannya tinggi.
 
“Hal tersebut membuat arang aktif kerap digunakan dalam proses pemurnian,” papar dia.
 
Sementara itu, fly ash terbukti dapat menggumpal dengan baik ketika terkena kotoran kucing dan bau urea yang dihasilkan. Hal tersebut didasarkan pada kemampuan fly ash untuk menyerap kelembaban dengan cepat akibat tingkat porositas yang tinggi.
 
“Sehingga Facocat dapat langsung dibuang ke tanah tanpa mencemari lingkungan,” papar alumnus SMA Negeri 1 Bekasi ini.
 
Dalam proses pengolahannya, pembuatan Facocat tergolong sederhana. Facocat dibuat dengan mengaktivasi dua bahan tersebut (fly ash dan arang aktif) dengan bantuan zat pengikat agar sifat penyerapannya muncul.
 
Usai diaktivasi, kedua bahan dicampurkan lalu diberi air, dan selanjutnya dibentuk menjadi pasir menggunakan mesin granulator hingga siap pakai. Di balik cara pembuatannya yang sederhana, Facocat menjadi pelopor pasir kucing ramah lingkungan pertama di Indonesia.
 
Produk ini memiliki berbagai keunggulan, yakni tidak berbau, mudah menggumpal, dapat langsung dibuang ke tanah, bebas debu, food grade, dan tanpa pewangi. “Keunggulan ini mendulang respons positif dari pembeli,” ungkap mahasiswi angkatan 2020 ini.
 
Respons positif tersebut berhasil Kalinda dan tim dapatkan berkat strategi pemasaran yang telah digencarkan. Kalinda menuturkan timnya mengupayakan perluasan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial Instagram.
 
“Tak hanya menjual Facocat, kami juga mengedukasi pengikut kami tentang manfaat dan pentingnya pasir kucing yang baik,” tutur dia.
 
Tim yang dibimbing oleh Guru Besar Kimia ITS Hamzah Fanshuri tersebut juga berhasil menjadi salah satu pemenang ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 Tahun 2023 pada kategori Poster untuk Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K).
 
“Harapannya, Facocat dapat segera dikomersilkan secara massal dan membawa kebermanfaatan baik bagi hewan peliharaan maupun lingkungan,” harap Kalinda.
 
Baca juga: Mahasiswa ITS Bikin Lemari Es Ramah Lingkungan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan