Dekan Sekolah Ilmu Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB), Endah Sulistuawati, berharap ada penelitian lebih masif untuk menurunkan prevalensi hepatitis. Menurutnya, perlu kolaborasi peneliti lebih besar di Indonesia.
"Bagaimana kita saat ini dapat menarik pihak lain untuk bekerja sama, menambah peneliti untuk menangani isu hepatitis ini," kata Endah dalam webinar Isu Terkini Mengenai Biologi Molekuler dan Bioteknologi dalam Penelitian Virus Hepatitis, Rabu, 26 Juli 2023.
Saat ini, pihaknya tengah berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kolaborasi itu dikhususkan untuk mengatasi hepatitis di Indonesia.
"Hari ini para peneliti bergabung ke dalam kelompok riset molekuler patogen yang di dalamnya ada peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkan BRIN, dosen serta peneliti dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB," ujar Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Indi Damayanti.
Indi mengatakan kolaborasi ini akan berjalan intens. Mengingat, infeksi hepatitis merupakan masalah kesehatan besar di Indonesia.
Indi menjelaskan angka prevalensi hepatitis B di Indonesia diperkirakan mencapai 7,1 persen. Sedangkan, angka prevalensi hepatitis C mencapai 1 persen.
"Angka itu terbilang besar mengingat penduduk kita juga sangat besar," ujar dia.
Baca juga: BRIN Gandeng ITB Kolaborasi Atasi Hepatitis di Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News