Tahun ini, penghargaan Nurtanio Award diberikan kepada Harijono Djojohadjo. Harijono merupakan guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Al-Azhar Indonesia.
Harijono mendapat penghargaan terhadap kiprahnya dalam dunia penerbangan dan antariksa di Indonesia selama 61 tahun. Salah satu karya profesionalnya digunakan untuk mendukung proses design, manufacturing, certification and operation Pesawat CN-235 dan design reviewer Pesawat Experimental Sudan ARC/ SAFAT Industry SAFAT-03 Aircraf.
"Ini semua bermula dari cita-cita masa kecil saya yang senang melihat film, melihat pesawat terbang yang canggih," kata Harijono dalam siaran YouTube BRIN, Senin, 27 November 2023.
Harijono mulai meniti cita-citanya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia lulus sebagai sarjana mesin elektronika di ITB pada 1961.
Kemudian, dia melanjutkan studi S2 di University of Kentucky pada 1964. Harijono menyandang gelar Master of Science Mechanical Engineering.
Pada 1965, dia meraih gelar S2 dari University of Massachusetts pada bidang mechanical engineering. Ia kembali studi S2 di universitas tersebut pada 1965 untuk jurusan naval arsitektur.
Pada 1969, Harijono lulus S3 di University of Massachusetts pada studi aeronautics and astronoutics. Kepakarannya di bidang tersebut telah diakui secara nasional dan internasional.
Harijono memegang sertifikat Insinyur Profesional Utama dari Persatuan Insinyur Indonesia. Ia juga memegang sertifikat Asean Charted Profesional Engeneer dan status akademisi dari Internasional Astronautica Academic.
"Saya memandang penghargaan ini, kita sebagai bangsa Indonesia masing-masing warganya perlu dibesarkan hatinya, didorong berprestasi dan penghargaan oleh bangsanya sendiri karena ini sangat memacu bangsa kita. Ini juga memacu semangat untuk generasi muda agar bisa lebih maju dan cerdas, karena ini bukti anak bangsa sangat dihargai," tutur dia.
Baca juga: 5 Fokus Riset Antariksa BRIN di 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News