Kepala Pusat Riset Antariksa Emanuel Sungging menyebut riset antariksa di BRIN tidak hanya untuk memperkuat fundamental tetapi menjadi tabungan pengetahuan pada kemajuan bidang Penerbangan dan Antariksa. Sekaligus menjadi katalis berkembangnya ekosistem antariksa di Indonesia dan mendorong tercapainya critical mass kemajuan penerbangan dan antariksa Indonesia.
Riset antariksa di Indonesia saat ini baru ada dan dilaksanakan di BRIN, tepatnya Pusat Riset Antariksa yang berada di bawah Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa. Pusat Riset Antariksa memiliki tujuan menjadi penggerak riset dengan memperoleh kebaruan riset kunci pada bidang antariksa dengan keluaran jurnal internasional, HKI dan pembiayaan eksternal, sehingga bisa membangun ekosistem keantariksaan Indonesia.
Strategi pencapaian riset bisa didapatkan dari membangun sumber daya manusia melalui skema beasiswa, seperti LPDP, mengikuti Degree by Research (DBR), kolaborasi riset, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), postdoc, visiting researcher, asisstant researcher, dosen praktisi, kolaborasi, dan pembiayan eksternal lainnya.
Selain itu, juga memaksimalkan semua potensi di BRIN, seperti infrastruktur, pemanfaatan, SDM, Pusat Data dan Informasi, dan lainnya. Hasil keluaran riset adalah bukti kompetensi kepakaran sehingga bisa menjadi rujukan nasional.
Emanuel menyampaikan fasilitas peralatan pengamatan yang digunakan di Pusat Riset Antariksa merupakan fasilitas riset yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Seperti Pontianak dan Kupang, yaitu alat CADI dan magnetometer yang sudah beroperasi dan Bali serta fasilitas lainnya, yang semua sedang dipetakan dalam BRIN Field Station.
"Program Astronomi berkolaborasi dengan pusat riset lainnya yaitu Pusat Riset Pendidikan dan OR Arkeologi, Bahasa dan Sastra BRIN. Sedangkan Astrofisika dikelompokkan bersama riset fisika pada rumah program riset fundamental," ujar Emanuel dikutip dari laman brin.go.id, Senin, 6 Maret 2023.
Emanuel mengatakan penelitian dinamika lingkungan antariksa berfokus pada mekanisme fisis yang menyebabkan dinamika dari mulai angin matahari sampai atmosfer atas.
Dia juga menerangkan mengenai analisis SWOT terkait Pusat Riset Antariksa BRIN.
Dia menjelaskan BRIN memiliki kelebihan dalam riset cuaca antariksa dan lingkungan antariksa yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Selain itu, BRIN juga melakukan riset astronomi dengan memanfaatkan Observatorium Nasional.
"BRIN juga memiliki jaringan pengamatan antariksa yang terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini. Dikarenakan riset antariksa bersifat global, maka banyak mitra kolaborasi global kemudian berperan aktif pada organisasi internasional serta sumber informasi kepada stakeholder," ujar Emanuel.
Baca juga: Intip Teknologi Pengelolaan Sampah Hasil Riset BRIN |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News