Bahkan Nabi Muhammad Saw bersabda, melakukan ibadah di waktu tersebut lebih mulia daripada jihad fi sabilillah. Sama seperti ibadah puasa lainnya, umat Islam diharuskan untuk membaca niat.
Untuk niat puasa Dzulhijjah, boleh dibaca dari selepas Maghrib hingga menjelang terbit fajar. Jika pada malam tersebut terlewat belum membaca, orang boleh membaca niat puasa Dzulhijjah hingga waktu Dzuhur.
Hal ini boleh dilakukan dengan syarat belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, ataupun bersetubuh.
Berikut niat puasa Dzulhijjah sebagaimana dikutip dari Muhammad Abror dalam tulisan berjudul Puasa Dzulhijjah:
Tata Cara, Niat, dan Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah:
1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adaa’i syahri dzil hijjah sunnatan lillaahi ta’aalaa. ad
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i arafata sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’aalaa.”
Melansir laman NU Online, keutamaan puasa Dzulhijjah Sebagaimana diketahui, bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan istimewa dalam tahun Hijriah. Keistimewaan itu di antaranya karena masuk dalam salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum), selain Rajab, Dzulqadah, dan Muharram.
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
Baca juga: Haji 2024, Ini Kriteria Jemaah Lansia yang Disafariwukufkan
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News