Guru Besar UGM, Prof. Ir. Chandra Wahyu Purnomo, M.Eng., D.Eng., IPM. DOK UGM
Guru Besar UGM, Prof. Ir. Chandra Wahyu Purnomo, M.Eng., D.Eng., IPM. DOK UGM

UGM Kukuhkan Prof. Chandra Sebagai Guru Besar Bidang Kimia

Renatha Swasty • 12 Oktober 2023 12:04
Jakarta: Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ir. Chandra Wahyu Purnomo, M.Eng., D.Eng., IPM., dikukuhkan sebagai guru besar. Chandra menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Transformasi Industri Kimia menuju Pemanfaatan Material secara Berkelanjutan.
 
Chandra memaparkan industri kimia menjadi penyuplai bahan baku utama pada lebih dari 96 persen produksi produk manufaktur. Bahkan, industri ini ditengarai sebagai penyumbang terhadap krisis iklim, polusi, dan limbah plastik yang kini mengancam kesehatan manusia dan kelestarian alam.  
 
Sejak 2015, pertumbuhan permintaan bahan kimia dasar, seperti etilena, propilena, metanol, benzena, paraksilena dan klorin sebesar 19,6 juta metrik ton per tahun dengan tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 3 persen. Chandra menilai ketergantungan pada bahan baku tunggal, teknologi infrastruktur terpusat, dan padat modal harus dihindari.

Hal ini untuk meminimalkan ketergantungan teknologi dan dampak negatif yang terkonsentrasi dan kumulatif. Oleh karena itu, produksi masa depan dari industri kimia harus didistribusikan untuk memungkinkan pemakaian bahan baku lokal yang dapat diperbarui.
 
“Industri kimia sudah saatnya secara signifikan mengurangi penggunaan bahan konvensional seperti minyak bumi sebagai bahan baku dalam produksi bahan kimia, sembari membangun rantai pasok dari bahan baku berkelanjutan dan terbarukan,” kata Chandra dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 12 Oktober 2023.
 
Chandra menyebut produksi bahan kimia organik dan material turunannya telah mengonsumsi 450 juta ton karbon setiap tahun yang sebagian besar masih bersumber dari minyak bumi. Dia mengusulkan industri kimia menggunakan bahan biomassa terbarukan.
 
“Menggunakan biomassa yang terbarukan sebagai bahan baku untuk memproduksi bahan kimia dalam siklus karbon tertutup dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon dari industri,” tutur dia.
 
Proses transisi dari industri kimia berbasis fosil ke industri kimia berkelanjutan menurut Chandra memerlukan dukungan kerangka kerja kebijakan dalam mendorong inovasi, investasi, dan pengembangan teknologi baru. Menurutnya, pemerintah dan lembaga internasional perlu bekerja sama untuk mengembangkan regulasi yang memfasilitasi perubahan, seperti penggunaan biomassa, bahan daur ulang, dan bahan baku berkelanjutan lainnya.
 
“Pembatasan terhadap bahan kimia berbahaya dan pemantauan lebih ketat terhadap limbah dan emisi juga perlu diimplementasikan. Peraturan yang ketat bisa mendorong penggantian bahan kimia berbahaya dengan alternatif yang lebih aman,” jelas dia.
 
Chandra mengatakan pendekatan transformasi sosial bertujuan untuk membentuk pola konsumsi dan produksi yang berdasarkan partisipasi, kebersamaan, dan solidaritas yang menekankan pentingnya inovasi sosial dari bawah ke atas dan gerakan konsumen yang emansipatif dalam mengubah sistem produksi dan konsumsi ke arah penciptaan nilai yang lebih regional dan partisipatif.
 
Baca juga: UGM Kukuhkan Joko Prastowo Sebagai Guru Besar Bidang Parasitologi

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan