Mendikbudristek Nadiem Makarim di Kantor PBNU, Jakarta. Foto: Dok Kemendikbudristek.
Mendikbudristek Nadiem Makarim di Kantor PBNU, Jakarta. Foto: Dok Kemendikbudristek.

Nadiem Bahas Implementasi Kampus Merdeka dengan PBNU

Arga sumantri • 04 November 2021 10:52
Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim bertemu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pertemuan disebut membahas tentang upaya-upaya memajukan pendidikan nasional dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), terutama, perguruan tinggi di bawah Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).
 
Nadiem menjelaskan, tujuan program MBKM adalah membuat pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi mahasiswa dan dosen. Sederhananya, kata Nadiem, program itu menginginkan mahasiswa, dosen, dan praktisi kampus lebih banyak belajar atau mengajar di luar kampus.
 
"Seharusnya pembelajaran di kampus tidak hanya ceramah di depan kelas, dosen bisa membuat rekaman pembelajaran kemudian ketika masuk ke kelas mahasiswa perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah presentasi dan berdebat," kata Nadiem mengutip siaran pers Kemendikbudristek, Kamis, 4 November 2021.

Pada kesempatan itu, Nadiem memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi NU. Selain itu, Nadiem juga menyerahkan surat izin pendirian Institut Sains dan Teknologi Nahdhatul Ulama kepada PBNU secara simbolis.
 
Baca: Terapkan Kampus Merdeka, FKG Unair Rombak Kurikulum
 
Nadiem memuji peran NU dalam pendidikan nasional. Ia juga berharap NU terus memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pendidikan nasional. 
 
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj berharap lebih banyak kerja sama antara LPTNU dengan pemerintah di masa mendatang. Said Aqil menegaskan NU mendukung kebijakan MBKM. PBNU juga meminta pemerintah  agar memberikan afirmasi kepada perguruan tinggi yang masih tertinggal dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
 
"Terima kasih untuk bantuan KIP Kuliah dan bantuan UKT, dan juga izin pendirian perguruan tinggi. Pertemuan seperti ini harus sering-sering kita adakan. Tidak ada artinya pertemuan seperti ini kalau tidak ada kerja sama," kata Said Aqil.
 
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menilai MBKM sebagai upaya untuk membuat lompatan besar di bidang pendidikan. Selain itu, ia juga menjelaskan peranan penting NU dalam membantu pemerataan akses pendidikan.
 
"Afirmasi bagi lembaga pendidikan NU yang masih tertinggal dan juga mahasiswa-mahasiswa kurang mampu sangat diharapkan," ujar Huda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan