Bonnie menuturkan, sejarah mencatat pemuda merupakan peletak dasar perubahan di Indonesia. Pemuda juga menjadi faktor perubahan, yang diinisiasi melalui Budi Utomo, organisasi pemuda di masa penjajahan.
"Menjadi faktor setiap perubahan, salah satunya Budi Utomo Milestone diinisiasi anak-anak muda dari Stovia," kata Bonnie dalam diskusi daring bertajuk 'Anak Bangsa Bicara Kebangkitan Nasional', Jumat, 22 Mei 2020.
Bonnie menambahkan dalam Budi Utomo pembahasan tentang kebangsaan sangat progresif, hingga memunculkan paham nasionalisme modern. Dalam nasionalisme modern, kata dia, terdiri dari agama yang berbeda-beda.
"Dan tidak mengacu angka statistik. Nasionalisme modern itu embrionya sudah ada di Budi Utomo,” jelasnya.
Baca: Sejarawan: Kebangkitan Nasional Lekat dengan Peristiwa Budaya
Organisasi Serikat Islam mempunyai peran dalam kebangkitan nasional. Terutama, ketika dinahkodai Haji Oemar Said Tjokroaminoto. H.O.S Tjokroaminoto melakukan Kongres Nasional tahun 1916, yang menjadi penanda adanya kesadaran nasional untuk bangkit.
"Serikat islam menetapkan setiap cabang punya otonomi dalam kongres keterwakilan dari berbagai tempat mencerminkan nasionalisme,” terangnya.
Menurut Bonnie, peringatan Kebangkitan Nasional atau Kebangunan Nasional ini sengaja dibuat Presiden Soekarno untuk membagkitkan kembali kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia.
"Bung Karno meminta KI Hadjar Dewantara melakukan penelitian, momentum apa yang bisa untuk mempersatukan cara orang kemabali ingat dan bangkit,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News