"Pendidikan sebagai konsep yang menyeluruh harus ada reformasi. Perubahan sekarang ini mengharuskan semua dievaluasi menyeluruh," ujarnya di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019.
Jimly mengatakan salah satu aspek yang perlu direformasi adalah kurikulum pendidikan. Menurut dia sistem pendidikan saat ini sudah ketinggalan zaman.
"Kurikulum kalau hanya diubah 10 atau lima tahun sekali itu sudah ketinggalan zaman. Reformasi pendidikan ini sesuatu yang penting sekali," kata Jimly.
Baca juga: Mahfud Minta Pola Pendidikan Kritis Dikembangkan di Indonesia
Selain itu Jimly juga menyinggung soal anggaran pendidikan. Jimly menyebut 20 persen alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan pemanfaatannya harus optimal.
"Alokasi 20 persen anggaran itu harus relevan dan memang perlu. Pengeluaran anggaran pendidikan harus pada hal yang strategis. Apa pun itu entah (sekolah) swasta, negeri, pondok pesantren pun harus dapat jatah yang sama," kata Jimly.
Beberapa hal itu, kata Jimly, adalah dua hal yang perlu mendapatkan porsi lebih dalam debat ketiga apalagi tema yang diusung salah satunya adalah pendidikan. Debat yang menghadirkan calon wakil presiden masing-masing kubu diminta mampu menjawab persoalan di sektor pendidikan yang saat ini perlu direformasi.
Sebagaimana diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menunjuk sembilan panelis dan dua moderator untuk debat ketiga. Debat yang akan mempertemukan Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno akan beradu gagasan soal visi misi, program di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial, dan budaya. Debat akan dipandu jurnalis Alfitto Deannova dan Putri Ayuningtyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News