Sebanyak 235 pegawai melakukan aksi demo terkait pemecatan terhadap pegawai Neni Herlina oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Sebanyak 235 pegawai melakukan aksi demo terkait pemecatan terhadap pegawai Neni Herlina oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Pemecatan Neni Oleh Mendiktisaintek Satryo Diduga Dipantik Pergantian Meja Kerja

Ilham Pratama Putra • 20 Januari 2025 12:23
Jakarta: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, diduga memecat salah seorang pegawainya, Neni Herlina, di luar prosedur. Hal ini memantik aksi demonstrasi oleh Paguyuban Pegawai Dikti. 
 
Sebanyak 235 pegawai Dikti melakukan demo terhadap Satryo. Neni menceritakan pemecatannya tidak etis. Pemantik perselisihan antara Satryo dan Neni ternyata bermula dari persoalan pergantian meja kerja di ruangan Satryo.
 
"Saya sih sepertinya sudah ditandain, ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja. Sejak itu, saya dipanggil dibilang 'kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu'," ungkap Neni di kantor Kemendiktisaintek, Senin, 20 Januari 2025.

Ia menceritakan permintaan mengganti meja itu datang dari istri Satryo. Permintaan disampaikan ketika Satryo resmi dilantik sebagai Menteri 90 hari lalu.
 
Sejak kejadian itu, Neni mengaku bertugas dalam ketakutan. Beberapa kali dia harus bersembunyi dari hadapan Satryo.
 
Baca juga: Mendiktisaintek Satryo Pecat Pegawai, Ratusan Pegawai Demo 

"Tapi karena saya juga harus melaksanakan tugas, mengatur tata letak segala macam, jadi mungkin kelihatan juga (sama Satryo)," tutur dia.
 
Pada kesempatan itu, Neni langsung ditekan bahkan mendapat bentakan. Ia mengungkapkan Satryo marah dan menyuruhnya pindah kerja ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang masih dalam satu kompleks kementerian dengan Kemendiktisaintek.
 
"Keluar kamu sekarang juga, bawa semua barang-barang kamu. Di sana ke Dikdasmen," ujar Neni menirukan Satryo.
 
Ia berharap aksi dari Paguyuban Pegawai Dikti menjadi pengingat agar hak asasi manusia dalam lingkungan bekerja dapat dijunjung tinggi. Sehingga, tak ada lagi kasus serupa yang kembali terjadi. 
 
"Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja," tegas dia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan