Pagi itu, hati Fikriyyah dipenuhi kerinduan rumah. Meski begitu, doa-doa yang dipanjatkan saat salat Iduladha justru seperti menghubungkannya dengan keluarga di Tanah Air.
Setelah salat, umat berkumpul di aula untuk menikmati hidangan khas Malaysia. Fikriyyah menyebut setelah salat id biasanya kampus menyediakan makanan gratis dalam jumlah melimpah, seperti nasi briyani, rendang berempah, dan kue tradisional.
"Setiap suapan membangkitkan kenangan akan masakan almarhumah ibu yang selalu membuat Iduladha di rumah menjadi istimewa. Dalam setiap gigitan, kerinduan itu semakin menguat," kata Fikriyyah, Senin, 9 Juni 2025.
Baca juga: Rindu Rumah Saat Kuliah di Luar Negeri? 4 Komunitas Ini Bisa Jadi Pelipur Lara! |
Tak lama setelah menikmati hidangan, berbagai permainan dimulai, melibatkan mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. Gelak tawa dan teriakan gembira mengisi udara, menciptakan ikatan tak terduga.
Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi. Semua yang hadir merasakan kehangatan berbagi, meskipun ada rasa hampa.
"Di tengah tawa, aku teringat pentingnya keluarga dan tradisi yang selalu menyatukan kami," ujar dia.
Fikriyyah mengatakan perayaan Iduladha di AIU adalah pengalaman yang sangat manis yang menggabungkan cita rasa, kebersamaan, dan persahabatan. Ini menjadi pengingat akan arti sejati dari kebersamaan.
"Semoga semangat Iduladha ini terus menyatukan kita semua, di mana pun kami berada," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News