Festival Budaya ke-19 Universitas Zaitunah pada 5-8 Mei 2025 di Fakultas Ushuluddin. DOK PPI Tunisia
Festival Budaya ke-19 Universitas Zaitunah pada 5-8 Mei 2025 di Fakultas Ushuluddin. DOK PPI Tunisia

Mahasiswa Indonesia Pamer Budaya Indonesia ke Masyarakat Tunisia

Renatha Swasty • 19 Mei 2025 23:07
Jakarta: Mahasiswa Indonesia memamerkan kekayaan budaya Tanah Air kepada masyarakat Tunisia. Hal itu ditunjukkan melalui pameran seni tradisional, kuliner khas daerah, serta kegiatan diskusi ilmiah dalam Festival Budaya ke-19 Universitas Zaitunah pada 5-8 Mei 2025 di Fakultas Ushuluddin.
 
“Saya merasa sangat bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya makanan khas nusantara dan pakaian adatnya,” ujar Ketua PPI Tunisia, Anwar Ibrahim Pulungan, dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 19 Mei 2025.
 
Ia mengungkapkan mahasiswa Tunisia juga menunjukkan ketertarikan terhadap budaya Indonesia, “Dan mahasiswa Tunisia pun antusias dan tertarik dengan budaya yang kita punya, semoga budaya indonesia bisa dijaga kelestarianya dan nilai- nilainya oleh generasi muda seperti kita,” tutur dia.

Festival ini mengkolaborasikan berbagai budaya, termasuk menonjolkan budaya Indonesia. Festival budaya kali ini berhasil mewujudkan nilai-nilai universal, nuansa kebersamaan, serta representasi budaya yang kuat.
 
Mahasiswa disuguhkan dengan pertunjukan-pertunjukan budaya, diskusi ilmiah, aneka bazar, hingga perlombaan selama empat hari. Festival dibuka dengan pertunjukan drum band dan pengibaran bendera Tunisia, dilanjut dengan sambutan-sambutan dari ketua pelaksana dan sivitas pimpinan universitas.
 
Acara juga mengundang Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Zuhairi Misrawi, beserta jajaran staff KBRI. Aneka bazar memadati lapangan Fakultas Ushuluddin, setiap sudut lapangan dipenuhi stan bazar dari berbagai aspek multidisipliner mulai dari aspek budaya, keilmuan, medis, hingga olahraga.
 
Terdapat stan aksesoris khas Tunisia yang memperlihatkan koleksi beberapa warisan lokal Tunisia miniatur bangunan-bangunan kuno, lukisan, serta stan kaligrafi yang menggambarkan keindahan dan kelestarian budaya tradisional arab. Selain itu, stan buku turut hadir melengkapi rangkaian stan lainnya sekaligus merepresentasikan aspek keilmuan.
 
Kemudian, terdapat beberapa stan kesehatan dan stan khusus mahasiswa Indonesia. Tak menghilangkan kesempatan, mahasiswa Indonesia, melalui festival budaya ini, mewakili identitas negara Indonesia.
 
Baca juga: Rindu Rumah Saat Kuliah di Luar Negeri? 4 Komunitas Ini Bisa Jadi Pelipur Lara!

Mereka menawarkan berbagai makanan khas Indonesia dari sejumlah provinsi. Kehadiran makanan dan minuman kuliner, dengan cepat, menarik perhatian mahasiswa Tunisia. Mereka sangat antusias mencoba cita rasa baru yang belum pernah mereka rasakan.
 
Mahasiswa Indonesia juga menunjukkan pakaian adat dari daerah Sulawesi Utara dan Lampung, serta aneka produk etnik yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara, mulai dari pajangan, pernak-pernik hingga buku dan majalah.
 
Produk-produk Nusantara mengundang rasa ingin tahu yang lebih kepada pengunjung sehingga mahasiswa Indonesia berhasil menonjolkan kearifan lokal Indonesia. Kombinasi antarbudaya ini menunjukkan peran mahasiswa baik mahasiswa Tunisia maupun
Indonesia dalam menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi di tengah kehidupan modern.
 
Di hari-hari berikutnya, acara banyak dipadati oleh seminar-seminar dengan stan bazar yang masih berjajar hingga hari terakhir. Pada hari kedua diadakan seminar mengenai intervensi terhadap konflik di palestina hingga pertunjukan teater berjudul “Aku Adalah Suara Palestina”.
 
Lalu, di hari ketiga terdapat kajian ilmiah seputar kesehatan, keilmuan bahasa arab, serta publikasi ilmiah dan kebudayaan yang dibimbing langsung oleh para profesor Zaitunah. Kemudian, pada hari terakhir diisi dengan diskusi ilmiah tentang studi Al-Qur’an kontemporer dan kodikologi manuskrip dilanjut dengan acara penutup yang menandakan telah berakhirnya festival budaya ini.
 
Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan, seperti debat serta kompetisi olahraga. Salah satu mahasiswa Indonesia, Ahmad Ash Siddieqy, mengaku terkesan dengan acara ini.
 
“Festival budaya ini luar biasa dan sangat bermanfaat. Kami bisa saling mengeksplorasi antarbudaya, baik dari mahasiswa Indonesia maupun Tunisia. Saya juga menemukan kitab-kitab tentang sejarah Jami’ Zaitunah dan masih banyak hal-hal menarik lainnya,” ujar dia.
 
Festival ini membuktikan ekpresi budaya yang menekankan toleransi dan kebersamaan yang kuat dapat melampaui batas-batas geografis dan budaya. Festival Budaya yang diselenggarakan di Universitas Zaitunah memberikan kontribusi signifikan dalam mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa Tunisia bahkan kepada masyarakatnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan