Paus Leo XIV. DOK IG vaticannews
Paus Leo XIV. DOK IG vaticannews

Memprediksi Gaya Kepemimpinan Paus Leo XIV Lewat Tesis Doktoralnya

Renatha Swasty • 20 Mei 2025 19:03
Jakarta: Paus Leo XIV resmi dilantik sebagai pemimpin gereja Katolik Roma pada Minggu, 18 Mei 2025. Setelah pelantikan, kini fokus tertuju pada gaya kepemimpinannya ke depan. 
 
Petunjuk gaya kepemimpinannya dapat dilihat dalam tesis doktoral yang pernah ditulisnya mengenai peran prior lokal dalam Ordo Santo Agustinus. Leo menyoroti pentingnya pendekatan dialogis dan kolaboratif. 
 
Dilansir dari laman National Catholic Register, Robert Francis Prevost atau Paus Leo XIV meraih gelar doktor dalam bidang hukum kanonik (aturan tata tertib kehidupan Gereja katolik) di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum), Roma. Dalam program doktoralnya, ia menulis tesis mengenai kepemimpinan Ordo Agustinus, yang menurut rektor universitas tersebut mungkin dapat memberikan gambaran tentang bagaimana Paus Leo XIV akan memimpin Gereja Katolik.

Paus Leo XIV belajar di Angelicum, sebutan universitas tersebut, dari tahun 1981 hingga 1983 setelah mengikrarkan kaul kekal di Ordo Santo Agustinus pada Agustus 1981. Ia dinobatkan sebagai imam pada Juni 1982, di tengah-tengah studinya, dan menyelesaikan gelar doktornya tahun 1985 dengan tesis berjudul “Peran Pemimpin Lokal dalam Ordo Santo Agustinus.”
 
Dalam sebuah wawancara dengan EWTN News, Pastor Dominikan Thomas Joseph White, mengatakan ia memprediksikan hukum kanonik yang terdapat pada tesis Leo XIV akan memengaruhi cara kepemimpinannya sebagai paus dengan memberikan “keseimbangan antara berdiskusi bersama dan pengambilan keputusan akhir,” keseimbangan yang sangat dikenal oleh Leo setelah 12 tahun pengalamannya memimpin ordo religius.
 
Disertasi Paus Leo XIV mencerminkan tema ketaatan dan otoritas dalam Gereja Katolik, serta pentingnya sifat kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalamnya, terdapat penghormatan terhadap sesama saudara seiman, dengan memperhatikan baik karunia dan bakat mereka maupun keterbatasan dan penderitaan yang mereka alami.
 
Disertasi ini juga menekankan bagaimana seorang pemimpin seharusnya mengarahkan dirinya kepada Kristus dan aturan yang ada serta mengembangkan cara hidup yang tidak mementingkan diri sendiri demi pelayanan kebaikan bersama semua orang.
 
Baca juga: Paus Leo XIV Lulusan Sarjana Matematika, Intip Kampusnya

Tulisan doktoral Paus juga mengeksplorasi, bagaimana pemimpin ordo religius harus menghormati hati nurani anggota ordo tersebut, bekerja dengan kebebasan setiap orang, namun pada akhirnya memiliki tanggung jawab mengambil keputusan akhir dan memastikan persekutuan serta kesatuan kelompok yang dipimpinnya.
 
Pastor White, yang  juga merupakan rektor Amerika pertama di universitas tersebut, merasa terhormat karena universitasnya terlibat dalam pendidikan dua dari empat paus terakhir, yaitu Paus Leo XIV dan Paus ke-264 Yohanes Paulus II. Pada awal tahun 80-an, para profesor hukum kanonik universitas ini membantu Paus Yohanes Paulus II mempersiapkan dan mengedit Kitab Hukum Kanonik tahun 1983, yang masih berlaku sampai sekarang.
 
Pastor White mengatakan ia dapat melihat sebuah teori ketaatan dari tesis Paus Leo XIV yang membahas bahwa “ketaatan adalah sesuatu yang diberikan melalui kehidupan pikiran, terbuka pada kebenaran iman, kebenaran yang ditunjukkan oleh aturan kehidupan, dan kehendak untuk menyetujui secara bebas dengan memahami kebenaran bersama yang diinginkan oleh komunitas untuk hidup bersama.”
 
“Ini adalah karya yang sangat matang dari seorang anak berusia 30 tahun yang sangat terpelajar, sangat rajin membaca, dan sangat bijaksana serta spiritual,” kata Dominikus Pastor White.
 
Rektor universitas Angelicum tersebut menyebut teori ketaatan dalam tesis tersebut sebagai bentuk ketaatan yang seimbang namun 'menuntut', yang sangat menghormati orang-orang dalam konteks tujuan bersama yang didasarkan pada kebenaran iman Katolik.
 
“Jadi, visi Dominikan tentang ketaatannya, kalau saya boleh menyebutnya begitu, dan studinya sebagai ahli hukum kanonik dalam Ordo Augustinian, itu adalah sesuatu yang mungkin sangat melekat dalam dirinya” kata Pastor White.
 
Topik disertasi Paus Leo XIV tentang prior jenderal Ordo Augustinian kemudian menjadi sangat penting secara praktis ketika Pastor Prevost terpilih sebagai prior jenderal pada tahun 2001, memimpin ordo tersebut hingga 2013.
 
“Sungguh menarik,” kata Pastor White, “bagaimana Tuhan mempersiapkannya untuk bertugas sebagai pemimpin dalam Gereja Katolik yang menghormati semua orang.” (Alfi Loya Zirga)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan