Menko PMK, Muhadjir Effendy. Foto:  Medcom.id
Menko PMK, Muhadjir Effendy. Foto: Medcom.id

Seret Namanya, Muhadjir Minta Kemendikbud Bentuk Tim Investigasi Kamus Sejarah

Ilham Pratama Putra • 23 April 2021 19:14
Jakarta:  Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk tim investigasi Kamus Sejarah. Sebab kamus yang lalai dalam memuat nama dan jejak sejarah pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari tersebut telah menyeret namanya ke pusaran polemik.
 
Lebih disayangkan lagi, kamus yang disebut belum rampung naskahnya itu kadung beredar di masyarakat, bahkan diperjualbelikan. Isu kian melebar dan menyeret nama Muhadjir, ketika ternyata kamus tersebut disusun di era ia menjadi Mendikbud pada tahun 2016-2019.
 
Untuk itu, Muhadjir menyarankan, agar Kemendikbud membentuk tim investigasi untuk mengusut masalah ini supaya tidak timbul fitnah. "Saya juga heran bagaimana tokoh besar sekaliber beliau bisa terlewatkan dalam kamus sejarah. Oleh sebab itu sebaiknya Kemendikbud membentuk tim investigasi.  Biar jelas duduk persoalannya dan tidak jadi sumber fitnah" kata Muhadjir kepada Medcom.id, Jumat, 23 April 2021.

Kesalahan dalam kamus yang disusun sejak 2017 itu terjadi akibat kealpaan yang dilakukan oleh staf penyusun kamus di Direktorat Sejarah. Kamus sejarah merupakan proyek Direktorat Sejarah yang berada di bawah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. 
 
Baca juga:  Muhadjir Beberkan Duduk Persoalan Polemik Kamus Sejarah RI
 
Direktorat Sejarah itu sendiri kini sudah dilikuidasi alias dibubarkan. Namun pengusutan permasalahan ini harus tetap dituntaskan.
 
"Toh meskipun Direktorat Sejarah sudah tidak ada kan orang-orangnya masih ada," lanjut dia.
 
Terlebih, kata Muhadjir, sejatinya tidak hanya KH Hasyim Asy'ari saja yang terlewatkan. Tokoh lain seperti Mohammad Hatta, KH Abdul Kahar Muzakir, Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pun tidak dimuat.
 
Baca juga:  AGSI Minta Kemendikbud Hidupkan Kembali Direktorat Sejarah
 
Namun, Muhadjir menegaskan hilangnya nama pendiri NU KH Hasyim Asy'ari itu bukan disengaja.  Kemendikbud di eranya memimpin, sangat mengaanggap dan menghormati tokoh NU yang sangat fenomenal pada zamannya itu. 
 
Buktinya, Kemendikbud mengabadikan jejak Hasyim Asy'ari dengan membangun Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari di Jombang, yang diresmikan pada tahun 2018. Kemudian, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri. Buku itu juga terbit saat Muhadjir menjabat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan