"Kami mendorong pemerintah daerah juga jujur untuk menyatakan positivity rate. Menurut WHO menjadi angka yang aman untuk anak sekolah adalah di bawah 5 persen untuk membuka sekolah," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam Rakornas KPAI 2021 secara daring, Senin, 30 Agustus 2021.
KPAI berharap Pemda tidak memanipulasi data positivity rate demi pembelajaran tatap muka (PTM). Ia menyebut, upaya penurunan data positivity rate yang biasa dilakukan adalah dengan mengendurkan upaya testing, tracing dan treatment (3T).
"Kami mendorong pemerintah daerah karena positivity rate sangat tergantung pada penguatan 3T, ini tugas pemerintah untuk meningkatkannya, bukan mengurangi positivity rate sehingga positivity rate menjadi rendah," jelasnya.
Ia menekankan, praktik manipulasi data tersebut akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan luas. Contohnya, menghambat penanganan covid-19 secara keseluruhan di wilayah tersebut.
"Ibarat buah semangka yang luarnya hijau, akan tetapi dalamnya merah atau berbeda dengan kenyataan. Atau bukan seperti kenari, luarnya kuning, dalamnya merah, harus dipastikan bahwa ini betul angkanya hijau (aman)," tambah Retno.
Baca: Kemendikbudristek: Learning Loss Bisa Permanen Bila Tak Segera PTM
Saat ini, positivity rate secara nasional berada di angka 15 persen, sementara untuk DKI Jakarta adalah 3,8 persen. Dia mengingatkan jika hitungan positivity rate bukan berdasarkan kasus harian, tapi secara holistik minimal dalam dua pekan.
Retno pun merekomendasikan agar Pemda melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di daerah, KPAD dan juga ahli penyakit menular. Ini penting untuk menjadi sebuah pertimbangan apakah sekolah layak dibuka atau tidak pada sebuah daerah.
"Karena SKB (Surat Keputusan Bersama) Empat Menteri menyerahkan kepada daerah untuk membuka sekolah," tutur dia.
Sejumlah daerah sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, termasuk di Jakarta. Per Senin, 30 Agustus 2021, sebanyak 610 sekolah di DKI Jakarta melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id