Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

38 Bahasa Daerah Akan Jadi Objek Revitalisasi Tahun Ini

Ilham Pratama Putra • 22 Februari 2022 13:41
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolgi (Kemendikbudristek) bakal merevitalisasi puluhan bahasa daerah di Indonesia. Pada 2022, 38 bahasa daerah menjadi objek revitalisasi.
 
"Di 2022 jumlah bahasa daerah yang akan menjadi objek revitalisasi sebanyak 38 bahasa daerah dari 12 provinsi," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam Peluncuran Merdeka Belajar eps 17: Revitalisasi Bahasa Daerah, Selasa, 22 Februari 2022.
 
Kemendikbudristek menyiapkan tiga model revitalisasi berdasarkan tingkat penggunaan bahasa daerah. Model A diterapkan kepada bahasa daerah yang dinilai masih aman, di mana jumlah penutur di masyarakat masih terbilang masih banyak.

"Pendekatan model A kami lebih ke pembelajaran yang di sekolah, pembelajaran integratif dan adaptif melalui materi muatan lokal maupun ekskul," kata Nadiem.
 
Model B digolongkan untuk bahasa daerah yang terbilang rentan punah. Pembelajaran bukan hanya di sekolah, tapi pewarisan dalam wilayah tutur bahasa itu bisa dilakukan dalam komunitas-komunitas daerah.
 
Sementara itu, model C, digolongkan pada daerah dengan tingkat risiko punah tinggi. Pendekatan pelestarian bahasa tak cukup di sekolah dan komunitas masyarakat, tapi juga melibatkan keluarga hingga kegiatan di tempat ibadah dan kantor desa.
 

Berikut sebaran objek revitalisasi bahasa daerah di 12 Provinsi untuk 2022:

1. Sumatra Utara

  1. Bahasa Melayu dialek panai
  2. Bahasa Batak dialek angkola
  3. Bahasa Melayu dialek sorkam

2. Kalimantan Tengah

  1. Bahasa Dayak ngaju
  2. Bahasa Melayu dialek kotawaringin
  3. Bahasa Uud danum
  4. Bahasa Maanyan

3. Jawa Barat

  1. Bahasa Sunda

4. Jawa Tengah

  1. Bahasa Jawa

5. Bali

  1. Bahasa Bali
 

6. Kalimantan Timur

  1. Bahasa Kenyah
  2. Bahasa Paser
  3. Bahasa Melayau dialek kutai kota bangun

7. Nusa Tenggara Barat

  1. Bahasa Sasak
  2. Bahasa Sumbawa (samawa)
  3. Bahasa Bima (mbojo)

8. Nusa Tenggara Timur

  1. Bahasa Dawan
  2. Bahasa Manggarai
  3. Bahasa Kambera
  4. Bahasa Rote
  5. Bahasa Abui

9. Sulawesi Selatan

  1. Bahasa Makassar
  2. Bahasa Bugis
  3. Bahasa Toraja

10. Maluku

  1. Bahasa Buru
  2. Bahasa Kei
  3. Bahasa Yamdema

11. Maluku Utara

  1. Bahasa Ternate
  2. Bahasa Tobelo
  3. Bahasa Sula
  4. Bahasa Makian dalam (makian timur)

12. Papua

  1. Bahasa Tobati
  2. Bahasa Sentani
  3. Bahasa Biyekwok
  4. Bahasa Sobey
  5. Bahasa Imbuti (marind)
  6. Bahasa Biak
  7. Bahasa Kamoro.

Nadiem meluncurkan program Revitalisasi Bahasa Daerah melalui Merdeka Belajar episode 17.
Program ini dihadirkan untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan. Nadiem memaparkan secara global, dalam 30 tahun terakhir ada 200 bahasa daerah yang punah di seluruh dunia.
 
Dia menyebut angka itu sangat besar. Nadiem tak ingin hal itu terjadi signifikan di Indonesia.
 
Nadiem mengatakan program ini dibangun agar kekayaan bahasa daerah Indonesia tetap terjaga. Saat ini, kata dia, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah.
 
"Tapi sayang sekali banyak bahasa daerah yang terancam punah," sebut dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan