"Kami mendorong mas Nadiem mengambil inisiatif terbosan, dan kerja extraordinary dalam suasana darurat pendidikan di Indonesia," ungkap Huda dalam Crosscheck Medcom.id, Minggu, 23 Agustus 2020.
Huda mengatakan, banyak potensi yang bisa disinergikan guna menyelamatkan dunia pendidikan. Menurut dia, selama ini juga sudah banyak pemangku kepentingan yang mengambil inisiatif untuk mengatasi kondisi darurat pendidikan, namun dibutuhkan dirigen. Nadiem dipandang mesti bisa menjadi 'pemimpinnya'.
Baca: Evaluasi Pembukaan Sekolah, Komisi X Bakal Panggil Nadiem
"Semua inisiatif dari semua pihak dalam satu ritme satu irama pergerakan, dalam konteks ini pentingnya hadirnya Kemendikbud untuk secepatnya mengevaluasi, dengan sekian banyak pihak bergerak, perannya dikanalisasi masing-masing," terangnya.
Huda juga mengkritik Kemendikbud yang dalam kebijakannya lebih banyak menyerahkan semua ke daerah. Padahal, Kemendikbud mestinya mendorong adanya kolaborasi. Terutama, terkait penyediaan akses internet, pulsa. Pun terkait pemenuhan ponsel pintar ataupun gawai bagi siswa, sehingga bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan optimal.
"Saya dalam posisi mengkiritik keras, ketika Kemendikbud serba menyerahkan ke daerah, semua serba memberikan sepenuhnya kewengan Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Kota dan seterusnya. Kepada sekolah, kepada guru. Dalam masa darurat ini butuh kepemimpinan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News