"Tunjangan guru tolong setelah korona ini selesai agar disisihkan untuk peningkatan kompetensi, untuk membeli pulsa ya. Saya kira enggak masalah ini, sebab melalui teknologi kita bisa komunikasi, tidak harus di ruangan," kata Plt. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Supriano, saat mengikuti Konferensi Video "Diklat Daring Masif dan Terbuka (Didamba)", Senin, 13 April 2020.
Sebab menurut Supriano, sistem pelatihan guru ke depannya akan memperbanyak model diklat daring semacam Didamba. Didamba sendiri digelar dalam rangka peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang IPA.
Baca juga: Pemerintah Berniat Kembangkan Alat Tes Covid-19 Milik Santo Purnama
Diklat daring ini digagas Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Kemendikbud dan bisa diakses oleh semua guru IPA semua jenjang di seluruh Indonesia. Penggunaan pelatihan daring, kata Supriano, sangat menghemat anggaran serta efektif dan efisien.
"Ini saving-nya luar biasa, hemat anggaran, tidak harus meninggalkan sekolah, pelatihan sangat mudah dan banyak sekali informasi yang bisa didorong bersama. Kami di pusat mulai menggelar pelatihan yang tadinya mengumpulkan para guru (tatap muka) beralih ke daring seperti ini," ungkap Supriano.
Kadisdik Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rosihan Pribadi misalnya, ia mengapresiasi program diklat daring P4TK ini. "Didamba ini efisiensi dan efektifitas. Efektifitas sasaran sangat luas sekali. Kita bisa mengirim 17 orang untuk ikut diklat, sangat bermanfaat bagi guru-guru Kami. Kami berharap program bisa berlanjut dengan sasaran yang lebih luas lagi," serunya.
Tidak hanya memperluas akses, Rosihan juga mengusulkan, agar ke depan dapat dibuat pelatihan yang bersifat khusus. "Kami berharap ke depan ada pelatihan semacam kelas kabupaten secara online," usulnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News