Rektor Ukrida, Wani Devita Gunardi mengatakan, para wisudawan telah mengalami pembelajaran yang unik dalam proses pendidikan di Ukrida karena berlangsung selama masa pandemi Covid-19. Pembelajaran sebagian besar dilakukan secara daring dengan dukungan teknologi informasi yang difasilitasi melalui e-learning Ukrida, yang dikenal dengan Ukrida Virtual Class (UVC).
Hal ini telah memampukan pembelajaran di Ukrida berjalan dengan baik secara synchronous dan asynchronous. Pembelajaran daring juga telah memampukan, menempa, dan memperkuat integritas para mahasiswa.
“Ujian-ujian dan tugas-tugas mata kuliah yang dikerjakan tidak diawasi langsung oleh dosen telah menguji kejujuran Saudara-saudara. Terbukti Saudara-saudara mampu melaluinya dengan baik dan kini telah lulus,” kata Wani dalam keterangannya, Senin, 15 Mei 2023..
Melihat angka-angka pada periode wisuda maka hal ini sangat membanggakan Ukrida, yang telah 3 kali mewisuda Ahli Madya, 63 kali program Sarjana, dan 37 kali program Magister. Capaian ini menunjukkan. Ukrida telah dipercaya oleh masyarakat, dan lulusannya telah diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Sampai saat ini sudah terdapat ribuan alumni Sarjana dan Magister yang telah berkiprah di berbagai bidang dan telah mengharumkan nama Ukrida, baik di dalam maupun di luar negeri. Wani mengatakan, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi sepertiga dunia akan memasuki resesi ekonomi, yang berdampak kepada melambatnya aktivitas ekonomi dan diprediksi akan berdampak pula kepada lapangan kerja yang semakin terbatas.
“Namun saudara-saudara tidak perlu cemas, Ukrida telah membekali para lulusannya dengan kompetensi yang teruji dan karakter yang terpuji, yang memampukan para lulusannya untuk bersaing di dunia kerja. Dengan dua variabel utama tersebut, yakni kompetensi dan karakter, Ukrida telah memampukan saudara-saudara untuk sukses dalam menghadapi persaingan di dunia kerja,” ujar Wani.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena hal itu dibuktikan melalui tracer study, yang dilakukan secara rutin oleh Unit Alumni dan Pusat Karier, yang menunjukkan, masa tunggu lulusan sarjana Ukrida adalah kurang dari 3 bulan setelah mereka lulus. Bahkan banyak mahasiswa yang telah memperoleh pekerjaan sebelum mereka lulus kuliah.
Ukrida berkomitmen agar dua variabel utama ini tetap terjaga dan ditingkatkan dengan senantiasa memperbarui kurikulum sehingga kurikulum tersusun sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Ketua Umum BP YBPTK Krida Wacana, Oki Widjaja, B.Sc mengatakan, Ukrida telah mengambil bagian dalam mentransformasi kemampuan ilmu pengetahuan, pengembangan karakter, dan iman. Proses tersebut tidak akan berakhir saat wisuda ini, tetapi akan terus berlanjut sampai akhir hayat nanti.
“Wisuda merupakan sebuah awal memasuki perubahan dunia dengan kehidupan yang dinamis, sehingga menuntut kemampuan saudara untuk menciptakan peluang baru. Pergunakan talenta yang Tuhan percayakan dan kembangkanlah agar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Oki.
Oki menitipkan pesan guna memotivasi, yaitu “Stay hungry, stay foolish,” yang diartikan jadilah orang yang selalu masih merasa lapar dan bodoh, sehingga terus bersemangat menggali ilmu pengetahuan. Pesan lainnya adalah agar tidak menjadi manusia egois tetapi manusia yang membaktikan diri bagi Tuhan dan sesama.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Paristiyanti Nurwardani mengawali sambutannya dengan bangga mengatakan Ukrida mewisuda 404 orang calon pemimpin bangsa. Mereka akan bersaing dengan 150.000 orang sarjana di Jakarta yang lulus setiap tahun dan 2.250.000 sarjana yang lulus di Indonesia setiap tahun.
Paristiyanti mengingatkan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, terutama kebijakan menuju Indonesia Emas berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia, dan kegiatan yang berhubungan dengan penguatan Iptek. Oleh sebab itu, pada tahun 2045 saat merayakan Indonesia Emas diharapkan akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terpelajar, adaptif, dan kolaboratif untuk mencapai target pembangunan Indonesia.
Paristiyanti juga mengatakan, kebijakan yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan yang sangat challenging tetapi sangat membahana di dunia, karena berbagai programnya sudah memberi dampak positif. Yakni ketika para alumni MBKM memiliki masa tunggu untuk bekerja kurang dari 3 bulan.
“Oleh sebab itu kami sangat mendorong agar lulusan Universitas Kristen Krida Wacana terus menggaungkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, supaya benar-benar dijadikan pengalaman yang luar biasa sejak masih menjadi mahasiswa dan akan terbawa saat berakhir di dunia kerja,” kata Paristiyanti.
Paristiyanti mengungkapkan keyakinannya bahwa Ukrida sudah membekali lulusannya dengan kompetensi digital, kompetensi global, yaiitu kemampuan berbahasa internasional, dan juga sudah memberikan kompetensi industri 4.0, yaitu berkembangnya critical thinking. Selain itu juga hal-hal yang berhubungan dengan Internet of Things (IoT), Big Data, dan berbagai kompetensi Cyber Security yang sedang berkembang di dunia.
Dalam pelaksanaan wisuda Ukrida kali ini, 7 orang wisudawan dari berbagai program studi dinyatakan memperoleh predikat terbaik. Yaitu Irwin Supriyanto (Program Studi Magister Manajemen), Nathalie Widjaja (Program Studi Kedokteran), Eric Johan (Program Studi Sistem Informasi), Melliana Rosa Indah (Program Studi Akuntansi), Gideon (Program Studi Psikologi), Rut Aprila Marta Pelita Aritonang (Program Studi Manajemen), dan Natasha Lodwig Ananto (Program Studi Teknik Industri).
Ketujuh wisudawan tersebut merupakan yang terbaik dari yang serba baik yang dihasilkan oleh proses pembelajaran di Ukrida. Pembelajaran di Ukrida tidak hanya berfokus pada keunggulan akademik, tetapi Ukrida juga sangat memperhatikan pengembangan softskills.
Karena itu dalam wisuda kali ini, 6 orang mahasiswa juga dinyatakan memperoleh nilai softskill tertinggi, yaitu Theresia Selli (Program Studi Manajemen), Holie Frendy (Program Studi Kedokteran), Jonathan (Program Studi Akuntansi), Brigitta Vania Santoso (Program Studi Kedokteran), Sonia Sandra (Program Studi Akuntansi), dan Sungsung Santoso (Program Studi Manajemen).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: ITS Lantik 120 Insinyur Baru |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id