Pesantren Buntet Cirebob. Foto: Buntetpesantren.id
Pesantren Buntet Cirebob. Foto: Buntetpesantren.id

Sesepuh Ponpes Buntet Dukung Soeharto Jadi Pahlawan, Ini Profil Pesantrennya

Citra Larasati • 11 November 2025 15:40
Jakarta:  Pimpinan sekaligus sesepuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH Adib Rofi’uddin Izza menyampaikan dukungan penuh atas penganugerahan Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.
 
Melalui siaran video Adib menilai Soeharto telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan, kemaslahatan, serta kesejahteraan bangsa Indonesia selama masa kepemimpinannya.
 
“Beliau banyak sekali memberikan kontribusi, kemanfaatan, dan kemaslahatan kepada bangsa Republik Indonesia. Sudah selayaknya dan sudah menjadi satu ketetapan bahwa beliau sangat pantas untuk dicalonkan dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional Republik Indonesia,” ujarnya.

KH Adib berharap dukungan tersebut dapat membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat Indonesia. “Mudah-mudahan pernyataan ini membawa manfaat dan berkah bagi kita semua, serta semoga Allah Swt. memberikan rahmat dan keberkahan kepada bangsa Indonesia,” kata dia dikutip dari ANTARA, Selasa, 11 November 2025.

Profil Pesantren Buntet

Mengutip laman buntetpesantren.id, Pondok Buntet Pesantren merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Barat yang memiliki peran penting dalam sejarah pendidikan Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
 
Buntet Pesantren berdiri sejak abad 18 M dibangun oleh Mufti Keraton Cirebon, Mbah Muqoyim yang tidak mau kompromi dengan Belanda. Dengan penolakan itu, Mbah Muqoyim lebih memilih tinggal di luar tembok istana dan menjadi guru kemudian mendirikan pesantren yang kini dikenal dengan Buntet Pesantren.
 
Tempat yang pertama kali dijadikan sebagai pondok pesantren letaknya di Desa Bulak kurang lebih 1/2 km dari perkampungan Pesantren yang sekarang. Sebagai buktinya di Desa Bulak tersebut terdapat peninggalan Mbah Muqoyyim berupa situs makan santri yang sampai sekarang masih utuh.
 
Pondok Buntet Pesantren bersifat tradisional dan modern, dikatakan modern karena mengadopsi sistem sekolah modern seperti Madrasah Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. Adapun tradisional, dikarenakan pondok Buntet ini terus mengkaji kitab-kitrab salafussholeh yang banyak mengupas seputar Al Quran, Hadits, Tafsir, Balaghoh, Ilmu gramatika bahasa Arab, dan karya-karya Akhlak maupun tasawuf dan fiqh dari para ulama terdahulu.

Pendidikan Formal dan Non Formal di Buntet Pesantren

  1. Akademi Perawat Buntet Pesantren
  2. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
  3. SMK Mekanika Buntet Pesantren
  4. Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
  5. Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putera (MANU Putra)
  6. Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Puteri (MANU Putri)

Sesepuh Buntet Pesantren

Dalam perkembangan selanjutnya, kepemimpinan Pondok Buntet Pesantren dipimpin oleh seorang Kyai yang seolah-olah membawahi kyai-kyai lainnya yang memimpin masing-masing asrama (pondokan). Segala urusan ke luar diserahkan kepada sesepuh ini.
 
Lebih jelasnya periodisasi kepemimpinan Kyai Sepuh ini berturut-turut hingga sekarang dipimpin oleh Kyai yang dikenal Khos yaitu KH. Abdullah Abbas (kini Almarhum), dan digantikan oleh KH. Nahduddin Abbas, selanjutnya KH. Adib Rofi’uddin Izza. Nama-nama Kyai yang dituakan dalam mengurus Pondok BuntetPesantren secara turun-termurun adalah sebagai berikut:
  1. KH. Muta’ad (Periode pertama)
  2. KH. Abdul Jamil
  3. KH. Abbas
  4. KH. Mustahdi Abbas
  5. KH. Mustamid Abbas
  6. KH. Abdullah Abbas
  7. KH. Nahduddin Abbas
  8. KH. Adib Rofiuddin Izza (hingga sekarang)
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto, di mana plakat dan dokumen gelar pahlawan diserahkan kepada putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto selaku ahli waris, di Istana Negara, Jakarta, Senin.
 
Berdasarkan tayangan langsung kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, dalam prosesi penyerahan gelar pahlawan tersebut, Tutut didampingi oleh sang adik yaitu Bambang Trihatmodjo.
Baca juga:  Pembentukan Ditjen Baru, Percepat Pesantren Jadi Pusat Inovasi dan Peradaban

Penganugerahan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Soeharto menerima gelar sebagai pahlawan di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik, atas jasa dan peran menonjol sejak masa kemerdekaan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan