“Investasi tanah ini untuk Kaltara dan untuk bangsa. Kehadiran sekolah unggul di daerah perbatasan ini merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI),” kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, melalui siaran pers, Kamis, 18 September 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan target pendirian Sekolah Garuda baru dan Sekolah Garuda Transformasi sebanyak 100 sekolah hingga tahun 2029. Asisten Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Tri Santoso, mengatakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar PHTC dan Proyek Strategis Nasional (PSN) dipercepat.
"Maka, salah satu komitmen kami adalah untuk mengawal Sekolah Garuda. Kita dan pemerintah daerah bersama-sama mendampingi proses teknis setelah ini,” ujar Tri.
Konsep Sekolah Garuda mencakup sekolah baru di wilayah perbatasan termasuk Kaltara, serta implementasi sistem dan kurikulum pada sekolah existing, dengan fasilitas lengkap dan kuota beasiswa yang besar untuk siswa kurang mampu agar pemerataan akses bisa tercapai. Program Sekolah Garuda diharapkan menjadi pemicu agar siswa, masyarakat, dan sekolah lain di daerah-daerah perbatasan akan turut terdorong kemajuannya.
Baca juga: Perbedaan Sekolah Unggul Garuda dan Garuda Transformasi, Cek di Sini |
“Kemdiktisaintek berkomitmen untuk menjamin perluasan dan peningkatan akses pendidikan prauniversitas yang berkualitas bagi anak bangsa demi kemajuan Indonesia,” ujar Wamen Fauzan.
Proses pembangunan Sekolah Garuda di Tanjung Selor akan dimulai pada Oktober 2025. Sekolah diharapkan dapat beroperasi serta menerima peserta didik baru pada tahun ajaran 2026.
Indonesia masih menghadapi keterbatasan akses pendidikan di daerah perbatasan, baik dari sisi fasilitas, ketersediaan tenaga pendidik, maupun sarana pendukung belajar.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 mencatat jumlah penduduk usia 16–18 tahun (setara Sekolah Menengah Atas) yang berstatus belum pernah sekolah dan tidak sekolah lagi di Indonesia sebanyak 3.433.154 anak. Di Kaltara, jumlahnya mencapai 21,11 persen dari total rentang usia 16–18 tahun.
Selain itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) di Kaltara berada pada angka 27,98, lebih rendah dari rata-rata nasional yakni di angka 32,00. Berkaca pada data yang ada, sangat perlu untuk mengembangkan dan meningkatkan akses pendidikan di Kaltara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id