Rektor Universitas Pancasila, Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, pihaknya baru saja melantik dua wakil rektor baru yakni Warek Bidang Pembelajaran Kemahasiswaan dan Alumni yang dijabat Prof. Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, dan Warek Bidang Sumber Daya oleh Ir. Handrito Hardjono. Pelantikan ini sekaligus menjadi momentum UP untuk melakukan perampingan dalam struktur organisasi di dalam kampus.
Di mana sebelumnya Universitas Pancasila memiliki empat wakil rektor, yakni Warek Bidang Akademik, Warek Bidang Administrasi Umum dan SDM, Warek Bidang Kemahasiswaan, dan Warek Bidang Kerjasama Humas dan Ventura. Perampingan ini dilakukan untuk mempercepat langkah kampus untuk menuju 'UP Hebat'.
"Pejabat lama sudah selesai masa jabatannya, kini dilakukan penyegaran, perlu dilakukan karena mengikuti rencana ke depan bahwa UP harus hebat, organisasi yang mumpuni, efisien akan lebih baik, lebih cepat mengambil keputusan. Sekarang wakil rektor ada 2 saja dari dulunya empat," kata Marsudi dalam Konferensi Persnya di Kampus UP, Jakarta, Senin, 2 September 2024.
Upaya peningkatan kualitas UP yang saat ini sudah menyandang status akreditasi Unggul dinilai Marsudi belum cukup. "Saat ini UP PT yang berstatus akreditasi unggul, 65 kampus dari sekitar 4.400 an. Tapi menurut saya unggul saja belum cukup, harus hebat," terangnya.
Menurut Marsudi, UP merupakan kampus skala menengah dengan jumlah mahasiswa sekitar 12.000, sehingga dengan empat orang wakil rektor secara organisasi masih terlalu gemuk. "Sehingga ada beberapa fungsi yang tumpang tindih. Jadi perampingan ini tidak menghilangkan fungsinya hanya digabungkan," kata Marsudi.
Genjot Internasionalisasi
Menurut Marsudi, untuk menjadi hebat tidak lagi cukup dengan berkualitas di lingkup nasional saja, melainkan juga di tingkat internasional. Untuk itu, dengan struktur baru ini, UP akan meningkatkan internasionalisasi.Internasionalisasi di UP akan dilakukan dengan meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang kuliah di kampus tersebut. "Biasanya kalau internasionalisasi itu kirim mahasiswa keluar negeri, itu yang biasanya terjadi. Padahal yang benar itu mengajak mahasiswa asing kuliah di sini. Itu tantangan yang besar, menarik mahasiswa di sini," ujarnya.
Ia juga membayangkan agar ke depan lulusan UP juga dapat tersebar di luar negeri. Mengingat jumlah lapangan kerja di Indonesia masih terbatas.
"Lapangan kerja di Indonesia terbatas, yang saya bayangkan nanti di Microsoft, Google, Mercedes Benz dan perusahaan-perusahaan di Eropa akan kita temukan lulusan UP. Lulusan UP akan 'menjajah' negara lain," ujarnya.

Konpers pelantikan pejabat UP. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Warek Bidang Pembelajaran Kemahasiswaan dan Alumni UP, Arissetyanto Nugroho mengatakan, untuk mewujudkan hal itu, UP akan melakukan sejumlah perbaikan dalam kurikulum. Kurikulum akan selalu mengikuti perkembangan zaman, dan kebutuhan dunia kerja.
Di satu sisi, UP akan mengikuti program pemerintah sekaligus melakukan perbaikan dan pengembangan kurikulum secara mandiri. "Contohnya kami akan mewajibkan setidaknya dua kali dari 14 kali pertemuan itu mengundang dosen tamu dari industri. Selain itu, juga akan menggalakkan program sertifikasi," kata Arissetyanto.
Ini juga merupakan langkah-langkah yang akan ditingkatkan UP, dalam mempersingkat masa tunggu lulusan UP dalam mendapatkan kerja.
Pelantikan pejabat Universitas Pancasila pada Senin (2/9) ini juga melantik beberapa posisi lainnya, yaitu: Kepala Satuan Pengawas Internal, Prof. Dr. Tri Widyastuti; Sekretaris Universitas, Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono; Kepala LPPM, Prof. Amin Soebandrio; Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Universitas, Prof. Dr. Ir. Iha Haryani Hatta; dan Kepala LPM Dr. Nurmala Ahmar.
Baca juga: Anggaran Pendidikan Rp111 Triliun Tak Terserap di 2023, Komisi X DPR RI Minta Diaudit
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News