Ilustrasi ITS.
Ilustrasi ITS.

FORE, Aplikasi Bikinan Mahasiswa ITS untuk Optimalkan Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Renatha Swasty • 05 Desember 2022 18:38
Jakarta: Sebanyak tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam tim Pholeos membuat inovasi berupa aplikasi bernama FORE: Foodwaste Recycle. Aplikasi bertujuan mengoptimalkan pengolahan sampah rumah tangga di Indonesia.
 
Tim Pholeos bimbingan dari Putu Gde Ariastita ini beranggotakan Fathan Dikha Muttaqin dan Nailah Fiorenza Fitriyah dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) angkatan 2022, serta Mochammad Zharif Asyam dari Departemen Teknik Informatika angkatan 2022.
 
Salah satu anggota tim, Nailah Fiorenza Fitriyah, berharap inovasi dapat meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. “Kurangnya kerja sama antara ketiga pihak tersebut menyebabkan proses pengolahan sampah menjadi kurang optimal,” kata Fio dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Desember 2022.  

Fio menyebut masih banyak sampah rumah tangga yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penumpukan ini akan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan, sehingga diperlukan tindak lanjut untuk dapat mengurangi dampak negatif tersebut.
 
Dia menyebut dewasa ini pengolahan sampah hanya terbatas sampai tahap reduce dan reuse. “Padahal, tahap recycle juga sama pentingnya, jadi kami mencoba menginovasikan sebuah sistem agar lebih efektif dan efisien,” jelas Fio.
 
Personel tim Pholeos lainnya, Mochammad Zharif Asyam, mengungkapkan inovasi ini tidak mengubah sistem yang sudah ada. Inovasi yang dirancang lebih bertujuan mengoptimalkan prinsip kerja dari sistem yang telah ada.
 
Zharif memaparkan prinsip kerja dari inovasinya. Berawal dari sampah rumah tangga pengguna yang diangkut oleh kurir, sampah rumah tangga tersebut akan dibawa ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) terdekat. Selanjutnya, diangkut lagi menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
 
Pada sistem yang telah ada, sampah hanya akan dibiarkan di TPA. Namun, pada inovasi yang dibuat tim mahasiswa ITS ini, sampah di TPA akan diolah lagi oleh pemerintah atau pihak swasta. Zharif menjelaskan dari pengolahan tersebut akan diperoleh produk berupa pupuk kompos dan pakan ternak.
 
Berkonsep circular economy, produk yang telah dihasilkan tersebut akan dijual di e-commerce atau disalurkan ke industri yang terkait. Keuntungan yang dihasilkan oleh penjualan tersebut akan dikembalikan ke penggunanya.
 
“Pengguna akan mendapat timbal balik berupa poin yang dapat ditukarkan menjadi uang,” tutur Zharif.
 
Inovasi berjudul Sistem Manajemen Limbah Sisa Makanan Rumah Tangga Kota Cerdas tersebut telah berhasil membawa tim Pholeos ITS menyabet medali perunggu pada gelaran Gemastik XV di Universitas Brawijaya, Malang, belum lama ini. “Kami berharap sistem ini tidak hanya menjadi inovasi, namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata dia.
 
Baca juga: ITS Buka Kesempatan Kolaborasi Industri Lewat Gemastik

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan