Gempa yang mengguncang Cianjur menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak. DOK Istimewa
Gempa yang mengguncang Cianjur menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak. DOK Istimewa

Geolog UGM Sebut Pusat Gempa di Darat Memiliki Guncangan Lebih Besar

Renatha Swasty • 25 November 2022 10:09
Jakarta: Gempa dengan magnitudo 5,6 di Cianjur tak cuma menyebabkan ratusan orang meninggal. Gempa yang terasa hingga Jakarta itu juga menyebabkan ribuan rumah rusak hingga longsor.
 
Geolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Gayatri Indah Marliyani mengungkapkan alasan dampak gempa merusak. Hal itu terjadi lantaran gempa magnitudo 5,6 cukup besar dan hiposenter dangkal yakni 11 km yang disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di darat.
 
“Sumber gempa yang dekat dengan permukaan serta magnitudo yang cukup besar menyebabkan dampak merusak yang cukup meluas terutama di sepanjang jalur sesar tersebut,” kata Gayatri dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 25 November 2022.

Gayatri menjelaskan efek guncangan terasa paling besar di area dekat dengan hiposenter lantaran energi gempa terinisiasi dan mulai menyebar. Hal ini mengakibatkan kerusakan signifikan di Cianjur dan Sukabumi.
 
Sedangkan, wilayah Jakarta yang berada cukup dekat dengan lokasi gempa menyebabkan guncangan masih terasa kuat di wilayah Jakarta dan Bogor. Selain itu, tipe tanah dan batuan di bawah kota Jakarta mendukung terjadinya amplifikasi gelombang gempa.
 
"Sehingga efek guncangan terasa lebih kuat di daerah cekungan Jakarta dibandingkan area lain berjarak sama yang memiliki batuan cenderung lebih keras," papar dia.
 
Sementara itu, banyaknya tanah longsor akibat gempa karena wilayah sekitar Cianjur dan Sukabumi memiliki jenis batuan tersusun oleh material hasil letusan gunung api yang masih lepas-lepas dan tebal. Selain itu, kemiringan lereng di Cianjur, Sukabumi, dan Bogor tinggi.
 
“Ketika terkena guncangan keras akibat gempa bumi, lapisan tanah dan batuan lepas yang berada pada lereng yang terjal akan mudah bergerak dan longsor,” papar dia.
 
Gayatri menuturkan umumnya pusat gempa di Indonesia terjadi di pesisir atau laut lepas, namun kali ini justru di daratan. Dia mengatakan munculnya pusat gempa di daratan pulau Jawa lantaran sumber gempa berada pada zona subduksi dan sesar aktif di darat.
 
Dia menyebut banyak sesar aktif yang sudah teridentifikasi di Pulau Jawa, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Opak, Sesar Baribis, Sesar Kendeng, dan masih banyak lagi. Adapun, aktivitas kegempaan di Jawa bagian barat yang diakibatkan oleh sesar aktif di darat lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Jawa.
 
Gayatri mengatakan gempa di darat biasanya memiliki kedalaman dangkal yakni kurang dari 15 km. Sehingga, guncangan akibat gempa akan dirasakan dengan kuat di permukaan.
 
“Jika jalur sesar di darat ini dekat dengan wilayah permukiman, harus diwaspadai,” tutur dia.
 
Sementara itu, banyaknya korban gempa di Cianjur lantaran tertimpa bangunan rumah lantaran tidak semua rumah warga dibangun dengan metode tahan guncangan gempa. Gayatri mengusulkan pemerintah dan lembaga terkait memetakan sumber gempa dengan baik.
 
Dia menyebut setelah sumber dan karakteristik gempa diketahui, bisa dilakukan perhitungan mengenai besaran dampak. Gayatri menuturkan luasan area terdampak harus teridentifikasi dengan baik.
 
Kemudian, pembaruan dari peta sumber dan bahaya gempa harus dilakukan berkala untuk mengakomodasi penemuan-penemuan baru yang akan melengkapi database dan memperbaiki model seismic hazard yang dihasilkan.
 
“Setelah peta sumber sudah ada, hasil ini harus dituangkan dalam aturan dan tata cara untuk bangunan tahan gempa. Aturan dan tata cara ini harus ditaati dan kontrol pelaksanaannya harus diperketat,” jelas dia.
 
Selain itu, perlu diperhatikan spesifikasi teknis bangunan. Kesiapan menghadapi bencana gempa juga mesti dimulai dari diri sendiri dengan memperhatikan lingkungan sekitar rumah, misalnya memperbaiki tata letak furnitur yang memudahkan evakuasi atau menghindari pemasangan hiasan dalam rumah yang berisiko jatuh ketika terguncang, misalnya pada area tempat tidur.
 
Baca juga: Ahli Geologi Unpad Ragu Penyebab Gempa Cianjur dari Sesar Cimandiri: Kemungkinan Sesar Baru 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan