“Ini menjadi prestasi bagi kita karena pertama kali kita mengusulkan dan langsung disetujui,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), E Aminudin Aziz, dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Juli 2022.
Dia menyebut pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, kegiatan revitasliasi bahasa daerah sukses menarik minat dan partisipasi 1,2 juta orang di seluruh Indonesia. Aminudin memaparkan alasan UNESCO menyetujui usulan Badan Bahasa lantaran program revitalisasi bahasa daerah yang diusung Indonesia memiliki konsep berbeda dengan negara lain yang melakukan kegiatan serupa.
“Ini merupakan sebuah terobosan baru karena kegiatan revitalisasi yang kita usung melibatkan semua unsur pengguna bahasa daerah, baik itu yang berbasis sekolah maupun masyarakat,” tutur dia.
Aminudin mengungkapkan beberapa daerah di Indonesia belum memasukan bahasa daerah sebagai pelajaran muatan lokal (mulok) bagi peserta didik. Padahal, kata dia, sangat penting memasukkan mulok dalam kurikulum pembelajaran sebagai implementasi program revitalisasi bahasa daerah di satuan pendidikan.
Aminudin juga mengingatkan agar seluruh tokoh dan pemangku kebijakan dapat berkolaborasi dengan baik dalam penerapan praktik revitalisasi bahasa daerah. Dia menyebut perlu campur tangan pakar/maestro dalam menjalankan konsep revitalisasi bahasa daerah supaya benar dan hasilnya maksimal.
"Selain itu, kerja sama dengan instansi-instansi di daerah dalam hal perumusan kebijakan juga penting untuk menyukseskan program revitalisasi bahasa daerah,” tegas dia.
Baca juga: 3 Strategi Agar Program Revitalisasi Bahasa Daerah Berhasil |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id