Sebenarnya apa itu bencana hidrometeorologi? Apakah hanya soal banjir? Yuk, kita bedah faktanya.
Melansir unggahan Instagram @infobmkg, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi. Parameter ini meliputi angin, curah hujan, kelembapan, hingga temperatur atau suhu udara.
Kondisi geografis Indonesia yang unik, ditambah dengan meningkatnya aktivitas manusia yang memicu kerusakan lingkungan, membuat intensitas bencana ini cenderung semakin parah dari waktu ke waktu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat angka yang cukup mengejutkan sepanjang tahun 2024. Banjir menempati posisi pertama sebagai kasus bencana terbanyak dengan total 1.420 kasus.
Di posisi kedua, ada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 973 kasus, disusul oleh cuaca ekstrem dengan 733 kasus. Sementara itu, tanah longsor tercatat sebanyak 207 kasus dan kekeringan 89 kasus.
Supaya kita bisa lebih siaga, kenali dulu jenis-jenis bencana hidrometeorologi berikut ini:
Jenis-jenis bencana hidrometeorologi
1. Banjir
Peristiwa terendamnya suatu daratan karena volume air yang meningkat.2. Longsor
Gerakan massa tanah atau batuan yang menuruni lereng karena kestabilan tanah yang terganggu.3. Puting Beliung
Angin kencang yang datang tiba-tiba, bergerak memutar seperti spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam. Biasanya kejadian ini berlangsung singkat namun merusak.4. Badai Petir
Badai lokal yang dihasilkan oleh awan cumulonimbus yang disertai kilat dan guntur.5. Kekeringan
Kondisi ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan hidup, pertanian, dan lingkungan.6. Angin Kencang
Tercipta dari udara dingin yang menyebar ke permukaan tanah dan memproduksi hembusan angin yang kuat ke segala arah.Dengan memahami jenis dan penyebabnya, Semoga kita bisa lebih peka terhadap tanda-tanda alam di sekitar kita. Tetap waspada dan jaga lingkungan ya, Sobat Medcom! (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
