Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno . Zoom
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno . Zoom

Sekolah Diminta Perhatikan Faktor Keberagaman dalam Menentukan Kebijakan

Ilham Pratama Putra • 29 Desember 2020 20:27
Jakarta: Pendidikan di Indonesia dianggap terlalu identik dengan keseragaman. Semua aturan dibuat serupa dengan dalih menciptakan keteraturan.
 
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno menilai ada yang salah dalam falsafah kata seragam untuk keberagaman di dunia pendidikan. Dia menekankan, pendidikan tidak menyeragamkan yang berbeda-beda.
 
"Jadi keberagaman-keberagaman itu menghargai yang berbeda. Tidak menyeragamkan yang berbeda," terang Totok dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun Pendidikan Keragaman di Indonesia Sejauh Mana? secara daring, Selasa, 29 Desember 2020.

Dia meminta pemangku kepentingan di dunia pendidikan, utamanya kepala sekolah, harus memahami keragaman yang sebenarnya. Hal ini agar setiap kebijakan yang ada di sekolah dapat berujung pada upaya menghargai banyak perbedaan.
 
"Kalau enggak begitu, dari kebijakan ke praktik ini seringkali ia sekedar administratif saja," lanjut Totok.
 
Baca: Institusi Pendidikan Dinilai Belum Mencerminkan Kebhinekaan
 
Misalnya, kata Totok, dalam membuat silabus sekolah. Apakah pembelajaran yang dimuat telah menghargai keberagaman.
 
"Jangan-jangan belum terjadi keberagaman. Ini yang terjadi ketika pengawasan, ketika akreditasi (sekolah) lebih condong melihat hal yang berbasis aturan. Harusnya (sekolah) memastikan koherensi pada norma juga kepada praktik," jelas dia.
 
Menurut dia, jika tak diperhatikan secara benar, permasalahan keragaman akan bergulir seperti bola salju. "Karena itu peran seperti ini (menciptakan keberagaman) untuk dihargai enggak bisa di dikecilkan. Justru harus diperbesar dan diungkapka. Bukan bisik-bisik tapi harus diungkapkan," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan