Terakhir, perlu menambahkan guru atau dosen Pancasila dengan berkerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kapasitas untuk menyelenggarakan pendidikan guru atau dosen.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno memberikan ilustrasi mengenai tingkat ketahanan nasional Indonesia belakangan ini. Berdasarkan data Lemhanas, Djagal menyampaikan bahwa selama periode 2010-2016, ketahanan nasional Indonesia berada pada warna kuning, artinya kurang tangguh.
Kemudian, sedikit membaik pada periode selanjutnya, yakni bergeser ke warna hijau. Namun, pada poin ideologi sebagai salah satu komponen ketahanan nasional, sejak 2010 hingga 2020 terus berwarna kuning.
"Data tersebut menunjukkan bahwa negara kita ini sedang kehilangan ideologinya," ujar Djagal.
Baca: Kebhinekaan Modal Utama Menghadapi Modernisasi
Padahal, menurut dia, negara akan menjadi rapuh ketika kehilangan idealismenya untuk bernegara dan berbangsa. Hal ini pun didukung data lain dari Pensylvania University, melalui The Fund for Peace, yang menempatkan Indonesia di warna kuning juga dalam daftar indeks kerapuhan negara-negara di dunia.
"Saya setuju bahwa pendidikan adalah jalan paling efektif untuk menyosialisasikan Pancasila. Meng-Indonesia-kan Pancasila, mem-Pancasila-kan Indonesia, ini penting sekali," ungkap Djagal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id