"Ini harus terus dievaluasi karena situasi sangat dinamis, berkembang terus. Evaluasi perminggu, bahkan harian," ujar Dicky kepada Media Indonesia, Sabtu, 22 Mei 2021.
Menurut dia, situasi saat ini tidak bisa diprediksi. Covid-19 terus berkembang dengan adanya varian baru, sedangkan vaksinasi juga menghadapi berbagai kendala seperti embargo impor.
Situasi itu, lanjutnya, harus disadari secara serius. Bahkan kondisi global regional juga semakin serius, terutama karena masalah varian baru. Apalagi, penularan pada level komunitas masih terjadi dan berpotensi banyak kasus di masyarakat tidak terdeteksi.
"Oleh karena itu, ketika memutuskan program tatap muka harus dipastikan terlebih dahulu, pertama memang daerah tersebut tidak sedang menerapkan PSBB. Kalau dia menerapkan PSBB sebaiknya jangan dipaksakan," ujar dia.
Baca: 300 Sekolah di Jakarta Siap Uji Coba PTM Tahap 2
Selain itu, vaksinasi minimal harus tuntas bagi masing-masing sekolah. Artinya, sekolah bisa dibuka ketika semua guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi. Begitu juga kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan di setiap sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News