Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan sertifikat yang benar menggunakan huruf 'F' bukan huruf 'P'. Kepala Badan Pembembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Aminuddin Aziz, mengakui ada kesalahan penulisan.
Namun, Aminuddin menyebut penulisan itu tak bakal direvisi atau diubah. Salah satunya alasannya, sudah banyak sertifikat yang dicetak.
"Kalau diubah mereka harus menarik jutaan sertifikat," kata Aziz dalam Acara Riung Wartawan: Dua Tahun Badan Bahasa dalam Angka di Swiss-belhotel, Serpong, Tangerang selatan, Jumat, 1 Juli 2022.
Aminuddin menyebut bila diperbaiki juga bakal memakan waktu yang tidak sedikit. Kemudian, dalam perubahannya perlu dilakukan kembali pemeriksaan data ril di lapangan.
"Mengerjakan satu sertifikat itu lama bukan main, mahal biayanya, ngukur ulang-ulang dan sebagainya," papar dia.
Dia menyebut DPR RI juga telah menyetujui penulisan sertifikat dengan huruf 'P'. Sehingga, penulisan sertifikat tidak akan bermasalah.
"Karena itu keputusan yang disetujui oleh DPR sampai baru ini. Jadi, bukan karena sejak 2005 Kepala Badan Bahasanya orang Sunda itu ditulisnya sertipikat," kelakar dia.
Baca juga: Pembinaan Bahasa Indonesia di Instansi Dinilai Seperti Hit and Run |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id