Pada 20 Juli 2022 misalnya, Jurnal Ulumuna UIN Mataram terindeks scopus. Sepekan kemudian, atau pada 27 Juli 2022, giliran Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Lalu, 11 hari kemudian tepatnya 7 Agustus 2022, JIIF UIN Ar-Raniry Banda Aceh juga bertengger pada Scopus.
“Semua jurnal yang terindeks scopus dengan sendirinya meraih Sinta 1 dan masuk dalam jurnal internasional bereputasi,” papar dia.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman, bersyukur atas capaian ini. Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada tim JIIF karena sudah bekerja keras mengharumkan nama kampus.
"Rektor beserta seluruh unsur pimpinan UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyampaikan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada Pak Anton Widyanto dan seluruh Tim pengelola Jurnal Ilmiah Islam Futura, yang telah bekerja keras dan cerdas sehingga Jurnal Ilmiah Islam Futura mencapai predikat tinggi terindeks Scopus. Dan, saya melihat jurnal Futura ini menjadi salah satu motor penggerak Rumah Jurnal UIN Ar-Raniry," jelas Mujiburrahman.
UIN Ar-Raniry Banda Aceh kini memiliki dua jurnal internasional bereputasi, yakni Jurnal Samarah dan Jurnal Ilmiah Islam Futura. Selain itu, ada 27 jurnal lain yang terakreditasi nasional.
“Hingga saat ini total jurnal yang terakreditasi pada Sinta Kemendikbudristek di lingkungan UIN Ar-Raniry berjumlah 29 jurnal, yakni Sinta 1 sampai Sinta 5. Jumlah ini masih akan bertambah mengingat beberapa jurnal di lingkungan UIN Ar-Raniry sedang dalam masa pengajuan dan penilaian akreditasi,” tutu Mujiburrahman.
Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menuturkan kontribusi akademik stakeholder PTKI melalui riset dan jurnal internasional terus meningkat. Kerja-kerja strategis selama ini mulai membuahkan hasil.