Ilustrasi nyamuk. DOK Medcom
Ilustrasi nyamuk. DOK Medcom

Peneliti: Inovasi Nyambuk Ber-Wolbachia Efektif Kendalikan DBD dan Minim Risiko

Ilham Pratama Putra • 22 November 2023 18:37
Jakarta: Peneliti pendamping World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Riris Andono, memastikan nyamuk be-wolbachia efektif mengendalikan demam berdarah dengue (DBD). Dia meminta masyarakat tak perlu takut berlebihan.
 
"Teknologi nyamuk ber-wolbachia merupakan teknologi yang sangat potensial sebagai strategi pelengkap untuk pengendalian DBD,” kata Riris di Universitas Gadjah Mada, Rabu, 22 November 2023.
 
Dia memastikan nyamuk ber-wolbachia merupakan teknologi yang aman. Adapun risiko implementasinya juga sangat rendah (negligible).

"Ini merupakan hasil kajian analisis risiko yang dilakukan secara independen oleh sejumlah ahli dari berbagai bidang," beber dia.
 
Riris mengatakan hal ini menumbuhkan kepercayaan bagi pemangku dan masyarakat, khususnya di Kota Yogyakarta untuk mengadopsi teknologi tersebut. Pada 2014, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bersama Monash University dan Yayasan Tahija melepaskan nyamuk ber-wolbachia.
 
Sudah 10 tahun warga Yogyakarta, tepatnya di Sleman dan Bantul, hidup berdampingan bersama nyamuk ber-wolbachia. Riris kembali mejelaskan cara kerja Wolbachia di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
 
"Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di sebagian besar serangga di dunia,” beber Riris.
 
Setelah diteliti, bakteri ini terbukti dapat menekan replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Maka, WMP Yogyakarta melepas nyamuk ber-wolbachia di habitat alaminya.
 
Itu agar nyamuk wolbachia kawin dengan Aedes Aegypti lokal tanpa wolbachia. Sehingga, menghasilkan keturunan Aedes Aegypti ber-wolbachia.
 
Baca juga:  Kasus DBD di Yogyakarta Turun Drastis Berkat Nyamuk Ber-Wolbachia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan