Tiga srikandi bertarung dalam Pilkada Jatim 2024.
Tiga srikandi bertarung dalam Pilkada Jatim 2024.

Pertarungan Tiga Srikandi pada Pilkada Jatim, Dosen Unair: Sinyal Positif Perpolitikan Indonesia

Renatha Swasty • 19 September 2024 14:40
Jakarta: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Timur (Jatim) 2024 merupakan pertarungan tiga srikandi, yakni Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah. Kehadiran tiga srikandi ini dinilai menunjukkan perkembangan positif dalam kesetaraan gender di dunia kepemimpinan Indonesia.
 
Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga (Unair), Febby Risti Widjayanto, menilai terdapat peningkatan keterwakilan perempuan dalam Pilkada Jatim. Hal ini disebabkan peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi di Jatim.
 
IPG Provinsi Jatim pada 2022 mencatatkan nilai 92,08 sementara angka nasional berada di 91,63. Tingginya tren IPG ini turut menunjukkan peningkatan aspirasi yang bermuara menjadi partisipasi politik perempuan, baik aktif maupun pasif.

“IPG ini juga mengukur partisipasi perempuan dalam aktivitas perekonomian. Artinya, peranan perempuan untuk berdaya secara ekonomi mendorong kemunculan kelas menengah yang memiliki aspirasinya sendiri terhadap perpolitikan daerah,” ujar Febby dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 19 September 2024.
 
Faktor lainnya, peningkatan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi. Secara nasional, Angka Partisipasi Kasar (APK) perempuan dalam pendidikan tinggi lebih besar, yakni 33,87 persen dibandingkan dengan laki-laki yang berada di angka 29,12 persen. Hal ini menandakan jumlah perempuan yang memiliki kualifikasi untuk jabatan publik juga semakin banyak.
 
Kontestasi tiga srikandi Jatim menunjukkan perempuan memiliki kesempatan setara untuk ikut serta dalam kontestasi jabatan publik selama memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai. Febby menilai hal ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemimpin perempuan.
 
Namun, Febby juga menyoroti sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemimpin perempuan. Terdapat tiga tantangan utama, yakni sumber daya material, stigma secara kultural, dan beban ganda.
 
Febby menjelaskan pemimpin perempuan seringkali terkendala oleh sumber daya finansial. Mereka memiliki tanggung jawab untuk berdaya secara ekonomi dan memanfaatkan modal sosial yang dimiliki.
 
Di sisi lain, stigma yang meragukan kemampuan kepemimpinan perempuan dan beban ganda antara pekerjaan rumah tangga dan karier turut menjadi tantangan tersendiri. “Langkah untuk mengatasi ini adalah pembagian peran yang adil di dalam rumah tangga serta memperjuangkan kebijakan yang lebih pro pada kesetaraan gender. Seperti penyediaan fasilitas daycare yang lebih terjangkau,” papar Febby.
 
Febby mengatakan fenomena tiga srikandi pada Pilkada Jatim juga sinyal penyampaian pesan yang baik terhadap perpolitikan daerah dan nasional. Menurutnya, Indonesia akan menyaksikan lebih banyak perempuan menduduki jabatan publik di masa depan.
 
Baca juga: Menilik Harta Kekayaan 3 Srikandi di Pilgub Jatim, Khofifah Paling "Melenting"

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan