Temu mengaku banyak keluhan dari yayasan yang selama ini merasa gurunya 'diambil' oleh sekolah negeri. Padahal, guru-guru itu juga dibutuhkan oleh sekolah swasta.
"Padahal sekolah swasta ini juga telah membantu pemerintah dalam bidang pendidikan tapi kehilangan guru terbaiknya setelah ikut seleksi ASN PPPK dan ditempatkan di sekolah negeri," kata Temu dalam siaran Instagram @nunuksuryani dikutip Rabu, 28 Agustus 2024.
Temu mengatakan banyaknya guru swasta bermigrasi ke sekolah negeri membuat sekolah swasta kehilangan guru. Sehingga, terganggu pula proses pembelajarannya.
"Pengajaran, proses pembelajaran itu akhirnya terganggu di sekolah swasta," beber dia.
Ia menjelaskan guru berstatus P1 yang dapat mengikuti seleksi ASN PPPK 2024 adalah mereka yang sudah lulus seleksi PPPK 2021. Guru-guru tersebut juga telah memiliki nilai di atas batas minimum atau melampaui passing grade.
"Itu pun dengan persetujuan ketua yayasan, seandainya memang ada di sekolah swasta dan apabila guru tersebut juga masih aktif mengajar," ujar Temu.
Baca juga: Guru Swasta Dinilai Ancam Peluang Guru Honorer dalam Seleksi PPPK |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News