"Kurikulum bukan sekadar kumpulan mata kuliah, tapi keseluruhan proses dan pengalaman, keseluruhan jatuh bangunnya mahasiswa yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan-lulusan yang mempunyai kompetensi," ujar Nizam dalam keteranganya, Selasa 12 Mei 2020.
Dari rangkaian proses yang diterima mahasiswa, Nizam yakin di sana ada pembentukan inovasi. "Kita yakin proses pendidikan justru menjadikan mahasiswa-mahasiswa menjadi makin berinovasi," tambahnya.
Baca juga: Kemendikbud: Kuliah Daring Jadi Pengayaan Pascapandemi
Nizam juga menyampaikan, kegiatan mahasiswa di luar kampus akan ikut mempengaruhi kemampuan mahasiswa. Untuk itu seluruh pelaksanaan kegiatan mahasiswa dapat dikolaborasikan.
"Pada susunan kurikulum, ada asesmen capaian pembelajaran lulusan, dan mekanisme sinkronisasi dengan aturan pelaksanaan di institusi pendidikan tinggi masing-masing," terangnya.
Lebih lanjut, Nizam dalam mengembangkan kurikulum, implementasi Merdeka Belajar tak boleh dilewatkan. Kampus Merdeka, juga mengantarkan mahasiswa untuk aktif di masyarakat.
"Antara lain mahasiswa dapat mengajar, membangun desa, melakukan program kemanusiaan, berwirausaha, pertukaran mahasiswa, dan membuat proyek mandiri," jelas Nizam.
Prinsip Merdeka Belajar merupakan modal penting dalam actual learners bagi mahasiswa. Sehingga mereka menjadi future pro di masa depan.
“Fokus pada learning outcomes, yang sesuai dengan ke-sarjanaannya, jangan fokus pada kumpulan mata kuliah" ujar Nizam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News