Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan di Konvensi Nasional Pendidikan (Konaspi) ke-IX di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu, 13 Maret 2019. "Dari 5.500 profesor di Indonesia, baru sekitar 2.250 profesor yang aktif melakukan publikasi ilmiah internasional," kata Nasir dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019.
Penyelenggaraan Konaspi IX menghadirkan konferensi internasional, yang menurut Nasir sangat baik bagi iklim riset di Indonesia. Dalam konferensi internasional ini pemakalah dari perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri akan presentasi jurnal penelitiannya.
Baca: Pertumbuhan Riset Indonesia Dahsyat dalam Empat Tahun Terakhir
Untuk diketahui, peningkatan jumlah publikasi internasional Indonesia mengalami kemajuan yang luar biasa. Jumlah publikasi internasional Indonesia di 2014 masih menduduki peringkat empat di kawasan Asia Tenggara dengan 5.550 jurnal. Berada di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Waktu itu (2014) kita masih 5.500 publikasi, Malaysia di 28.000 publikasi," sebut Dirjen Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenristekdikti Muhammad Dimyati beberapa waktu lalu.
Namun di Desember 2018 kemarin, Indonesia melesat di posisi dua, menyalip Thailand bahkan Singapura dengan 30.900 publikasi internasional. Di waktu yang sama, Malaysia berada di posisi pertama dengan 31.900 publikasi ilmiah.
"Hanya terpaut 1.000 publikasi saja, padahal di 2014 kita tertinggal jauh," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id