Manajer Riset dan Analitik Katadata Insight Center, Satria Triputra Wisnumurti. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Manajer Riset dan Analitik Katadata Insight Center, Satria Triputra Wisnumurti. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Survei: SPMB 2025 Berjalan Lebih Baik Ketimbang PPDB

Ilham Pratama Putra • 01 Oktober 2025 10:00
Jakarta: Katadata Insight Center (KIC) menggelar survei nasional terhadap kepuasan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. SPMB merupakan sistem baru yang menggantikan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
 
Survei dilakukan kepada masyarakat terutama orang tua siswa. Dari survei nasional yang dilakukan KIC ditemukan 9 dari 10 reseponden menilai SPMB berjalan lebih baik dibandingkan dengan PPDB.
 
"Sebanyak 9 dari 10 responden menilai pelaksanaan SPMB berjalan dengan baik, lebih baik dari PPDB sebelumnya, dan sesuai dengan harapan mereka," kata Manajer Riset dan Analitik Katadata Insight Center, Satria Triputra Wisnumurti, dalam acara Membaca Suara Publik tentang SPMB oleh Katadata Insight Center, Selasa, 30 September 2025.

Dari sisi manfaat, responden merasakan peningkatan pemerataan akses (63,7 persen), transparansi seleksi (50,9 persen), dan berkurangnya dominasi sekolah favorit (49,8 persen). Responden menilai SPMB bisa meningkatkan pemetaan akses pada layanan pendidikan, meningkatkan transparansi terkait kejelasan kuota jumlah pendaftar dan peringkat pendaftar, serta mengurangi dominasi sekolah favorit.
 
Baca juga: SPMB 2025 Jalur Prestasi Masih Diwarnai Modifikasi Nilai Rapor 

Satria menyebut kepuasan responden terhadap pelaksanaan SPMB berada pada kategori “Baik” dengan skor rata-rata 3,26. Aspek yang paling tinggi selain ketiadaan biaya selama proses (3,46), yaitu transparansi hasil seleksi (3,31) dan kejelasan waktu pelaksanaan (3,30). 
 
Sementara itu, aspek penilaian terendah terkait kompetensi panitia dan kemudahan prosedur SPMB. "Selain itu, responden yang anaknya diterima di sekolah negeri jauh lebih puas dibandingkan yang diterima di sekolah swasta,” kata Satria.
 
Dia menyebut perubahan dari PPDB ke SPMB menciptakan sistem penerimaan yang lebih adil dan transparan. Perubahan ini mencakup penggunaan sistem domisili alih-alih zonasi, serta penekanan pada prinsip keadilan, kemudahan akses, dan pemerataan pendidikan.
 
Meski demikian, kurangnya sosialisasi hingga kendala teknis menjadi tantangan utama dari pelaksanaan SPMB. Faktor utama yang memengaruhi ketidakpuasan terhadap SPMB disebabkan karena sosialisasi kurang memadai (24,9 persen) dan kendala teknis pelaksanaan.
 
Satria mengatakan atas kendala itu, responden berharap adanya perbaikan sistem agar proses SPMB ke depan lebih baik dan mudah. "Responden berharap perbaikan sistem diarahkan pada kemudahan proses, transparansi, keadilan, serta sosialisasi yang lebih jelas dan masif," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan