Universtias Muslim Indonesia (UMI) memilki cara khusus mencegah perundungan dalam PPDS. Salah satunya dengan menerbitkan SOP.
"Kita sejak awal sudah antisipasi, karena kita lihat di FK khususnya adik-adik yang koas atau residen PPDS spesialis itu memang perlu SOP yang jelas," kata Rektor UMI, Sufirman Rahman, di kantor Media Group, Jakarta, Rabu, 18 September 2024.
Sufirman mengatakan pihaknya melakukan pengawasan ketat langsung dari pimpinan FK. "Terutama di rumah sakit, karena kejadian (Undip) ini terjadinya di rumah sakit. Dengan adanya pengawasan tadi kita bisa mengontrol di rumah sakit juga," beber dia.
Selanjutnya, tiap mahasiswa junior maupun senior diberikan pehaman agama yang kuat. Hal itu agar seluruh mahasiswa bisa menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
"Karena dalam agama apa pun itu tidak dibenarkan bunuh diri itu, begitu juga pembullyan itu, itu masuk dalam SOP kita," ujar Sufirman.
Setelah sempat mengelak, Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko mengakui ada kasus bullying dalam PPDS Undip di RSUP dr. Kariadi, Semarang. Kasus bullying terjadi lewat berbagai bentuk dan antar tingkat dan derajat.
"Kami menyampaikan dan kami mengakui bahwa di dalam sistem pendidikan dokter spesialis di internal Kami terjadi praktik-praktik atau kasus perundungan dalam berbagai bentuk, derajat, dan hal," ungkap Yan.
Ia meminta maaf atas kasus perundungan itu. Permintaan maaf itu disampaikan kepada masyarakat hingga kementerian.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat terutama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dikbudristek, dan Komisi IX, Komisi X DPR RI. Kami mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam menjalankan proses pendidikan khususnya kedokteran spesialis ini," ujar Yan.
Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Dokter Aulia Desak Tanggung Jawab Undip Soal Kasus Perundungan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id