Dikutip dari akun Instagram @kemendikdasmen, Purnama Bulan Salju terjadi ketika bulan berada tepat di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari. Nama "Bulan Salju" berasal dari kebiasaan suku-suku di Amerika Utara yang menyebut bulan Februari sebagai bulan paling bersalju.
Fenomena ini juga dikenal dengan nama "Snow Moon." Pada saat fenomena ini terjadi, bulan akan terlihat di langit Timur Laut dan berdekatan dengan bintang terang bernama Regulus.
Fenomena Purnama Bulan Salju dapat dinikmati setelah matahari terbenam dan dapat dilihat di berbagai daerah yang langitnya tidak tertutup awan tebal. Selain itu, fenomena ini merupakan bagian dari tradisi panjang penamaan bulan purnama di berbagai budaya.
Sejak zaman dahulu, banyak budaya memberi nama pada bulan purnama untuk menggambarkan apa yang terjadi selama bulan tersebut. Nama-nama ini biasanya terkait dengan kegiatan musiman, seperti berburu, menanam, atau memanen.
Baca juga: Gerhana Bulan Total Pertama di 2025 Bakal Terjadi pada Maret, Ini Jadwalnya |
Mengapa disebut Bulan Salju?
Dikutip dari bbc.co.uk, dinamai Bulan Salju karena pada bulan Februari banyak daerah di Amerika Utara mengalami salju tebal. Namun, kadang-kadang fenomena ini juga dikenal dengan nama Bulan Badai atau Bulan Kelaparan, yang merujuk pada cuaca ekstrem di beberapa wilayah.Purnama Bulan Salju adalah salah satu dari sekian banyak bulan purnama yang memiliki nama khusus berdasarkan fenomena alam atau kegiatan musiman yang terjadi pada saat itu. Beberapa bulan purnama lainnya termasuk Bulan Serigala pada Januari, Bulan Cacing pada Maret, hingga Bulan Dingin pada Desember.
Nama-nama ini memberi gambaran tentang apa yang biasanya terjadi di setiap bulan tersebut. Jangan lewatkan kesempatan menyaksikan Purnama Bulan Salju pada 12 Februari 2025 dan pastikan langitmu cerah! (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News